SUKABUMIUPDATE.COM - Petugas  Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi menemukan sapi  yang terkangkit penyakit cacing hati. Temuan ini setelah tim kesehatan hewan dari dinas tersebut memeriksa sejumlah hewan kurban usai dilakukan penyembelihan pada hari raya Idul Adha 1437 H, Senin, (12/9). Â
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) DP2KP Kota Sukabumi, Riki Barata mengatakan pihaknya sudah melakukan penyebaran anggotanya untuk memeriksa setiap hewan kurban di masing-masing wilayah. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyakit-penyakit hewan seperti hati sapi ini menyebar ke masyarakat.Â
"Setiap hewan kurban yang sudah diperiksa itu wajib diperiksa oleh petugas kesehatan hewan apakah layak atau tidak, makanya usai salat Idul Adha itu kita langsung menyebar ke setiap wilayah untuk memeriksakan hewan kurban yang akan disembelih," kata dokter hewan ini.Â
Selama melakukan pemeriksaan, pihaknya menemukan tiga ekor sapi yang terjangkit penyakit cacing hati, dua ekor berada di Kecamatan Baros dan satu ekor lainnya di Kecamatan Citamiang. Dari penemuan cacing hati itu pihaknya sudah melakukan pemusnahan secara langsung dengan memusnahkan hati tersebut.Â
"Yah kalau yang bermasalah hatinya berarti yang dimusnahkannya hatinya saja, sementara daging dan lainnya masih bisa dikonsumsi," ujarnya.Â
Ia menambahkan sapi yang terkena penyakit cacing hati tidak bisa dilihat dari luar atau fisik hewan tersebut, tetapi baru bisa diketahui setelah dilakukan penyembelihan.
Lebih lanjut, cacing hati sangat berbahaya dan bisa berjangkit pada manusia apabila terkonsumsi. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan pemeriksaan, terutama hati dan jeroan sapi yang terkena cacing hati atau cacing pita.
Hati maupun jerong yang terjangkiti oleh cacing dapat dikonsumsi asalkan jangan dibakar seperti dibuat sate, cara masakpun harus dimasak berulang dengan suhu yang tinggi agar cacing tersebut benar-benar mati. Tapi lebih aman lagi jangan dikonsumsi.
"Sebenernya masih bisa dikonsumsi asal di rebus air mendidih dengan waktu yang lama, tetapi karena dikhawatirkan berbahaya, sebaiknya dimusnahkan saja," katanya.