SUKABUMIUPDATE.COMÂ - Kabupaten Sukabumi, sebagai salah satu tuan rumah pada cabang olah raga (cabor) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa Barat, tidak kebagian Api PON.Â
Simbol semangat dan persatuan ini hanya mampir di Palabuanratu selama 45 menit, pada hari Rabu (14/9) pekan depan, kemudian pergi melintasi Kota Sukabumi, bermalam Cianjur, melintasi Kabupaten Bandung sebelum tiba dan berkobar penuh di Stadiun Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung.
Menurut Kabag Humas Pemkab Sukabumi, Yudi Panca Yoga awalnya kota dan kabupaten yang menyelenggarakan pertandingan akan kebagian nyala api abadi yang diambil sumber api alam di Kabupaten Indramayu, sepanjang pelaksanaan PON XIX.Â
"Panitia mengubah rencana, api PON ini hanya akan menyala di kota dan kabupaten yang diinapi oleh peserta kirab saja," jelas Yudi kepada sukabumiupdate.com, Rabu.
Kabupaten Sukabumi berdasarkan jadwal resmi penyelenggaraan PON XIX ini, hanya akan mampir selama 90 menit di alun alun Palabuanratu. Dari jadwal kegiatan kirab yang disampaikan ke Pemkab Sukabumi, api PON tiba di Pertigaan Batusapi Palabuanratu sekitar pukul 12.00 WIB, lalu dilanjutkan lari obor menuju alun alun Palabuanratu, selama tim kirab istirahat obor berada di depan Pendopo Bupati Palabuanratu.
Kemudian obor kembali dibawa peserta kirab menuju Kota Sukabumi sekitar pukul 13.30 WIB. "Jika sesuai rencana, maka ada waktu bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk menyaksikan dari dekat nyala api PON sekitar 1,5 jam, di Pendopo Palabuanratu,†jelas Yudi.
Atlet tinju Jawa Barat kebanggaan Kabupaten Sukabumi, Ramdani dan Inki Permatasari secara bergantian akan membawa obor api PON ini datang dan pergi dari alun alun Palabuanratu Kabupaten Sukabumi.Â
"Kita juga menyayangkan perubahan rencana tersebut, masyarakat Kabupaten Sukabumi berharap api PON bisa berkobar di Palabuanratu sepanjang pelaksanaan PON XIX, karena memang ada pertandingan tinju PON di Gedung Olahraga Jajaway Palabuanratu,†lanjut Yudi.
Dalam jadwal acara kirab, api PON hanya menyala di sejumlah kota dan kabupaten yang diinapi oleh peserta kirap, salah satunya Cianjur. "Awalnya tungku, namun saat ini berubah jadi lentera untuk daerah yang diinapi kirab. Sayang Kabupaten Sukabumi tidak kebagian," tutup Yudi.