SUKABUMIUPDATE.COM - Hujan deras yang terjadi di komplek pertambangan pasir Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi menghambat tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian terhadap jasad seorang penambang pasir yang diketahui bernama Alun (50) warga Kampung Jami, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang.
Antisipasi hal yang tidak diinginkan terhadap regu pencari dan penyelamat tersebut, maka pencarian ditunda dan  akan kembali dilanjutkan pada Minggu, (4/9) pagi.
“Pencarian korban dihentikan sementara di karena dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan petugas evakuasi,†kata Kabag Operasi Polres Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman Salim kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (3/9).
Menurutnya, proses pencarian korban longsor tambang pasir di hari ke dua ini tidak berjalan mulus dan hingga kini belum ada titik terang posisi jasad korban tertimbun longsor galian pasir tersebut.
Bahlan untuk mempermudah pencarian ini, dua alat berat jenis eskavator dikerahkan untuk menyingkirkan partikel yang ada di lokasi musibah seperti lumpur, bebatuan dan lain-lain.
 “Maka dari itu petugas SAR kami perintahkan untuk mundur dan kembali ke posko karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat,†tambah Sulaeman.
Namun, sejumlah wartawan dari media televisi, mengaku mendapatkan intimidasi dari orang tidak dikenal saat tengah melakukan peliputan di lokasi musibah. Bahkan, untuk masuk ke tempat longsor, barang bawaan wartawan digeledah dan dilarang mengambil gambar pada proses pencarian oleh tim SAR gabungan tersebut.
Simak juga berita sebelumnya di:Â https://sukabumiupdate.com/berita-galian-pasir-di-sukalarang-longsor-satu-penggali-tertimbun-.html