SUKABUMIUPDATE.COM - Satu dari 99 orang korban prostitusi gay (lelaki penyuka sesama jenis-red) online yang berhasil dibongkar Tim Bareskrim Mabes Polri di Cipayung, Kabupaten Bogor, ternyata salah satunya merupakan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
"Informasinya korban berusia 14 tahun, kami masih menelusuri kebedaradaan alamat korban," kata Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah anak dari Kabupaten Sukabumi yang terjerat prostitusi sejenis atau bisa juga disebut sebagai homoseksual tersebut, akan terus bertambah. Untuk itu, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
Untuk penanggulangan terhadap korban, P2TP2A akan melakukan pendampingan, bahkan Kementrian Kesehatan RI pun ikut memberikan terapi agar kondisi psikologis korban stabil, serta mentalnya tidak terganggu.
"Kami lebih mengedepankan bagaiamana agar korban bisa lebih tenang saat berhadapan dengan teman atau warga lainnya. Hal itu yang terus kami awasi," katanya.
Menurut Elis, keberadaan komunitas gay di Sukabumi memang sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah mulai berani membuka jati dirinya melalui media sosial. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah berani terang-terangan menunjukkan eksistensinya di masyarakat.
"Ini bahaya, karena keberadaan kaum homoseksual sudah tidak malu lagi untuk menuntut pengakuan," tambahnya.
Elis mengharapkan, Pemkab dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sukabumi bersama-sama turun tangan untuk lebih memperhatikan korban.