SUKABUMIUPDATE.COMÂ - Kantor Desa Girijaya di Kampung Kopeng, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Rabu (31/8), disegel warga. Penyegelan ini dipicu dugaan penyelewenghan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Bantuan Gubernur (Bangub) Tahun 2015 dan 2016 yang dilakukan oleh Kepala Desa (Kades).
Penyegelan ini akibat kemarahan ratusan warga yang datang untuk mempertanyakan realisasi dari kedua program tersebut. Warga tak berhasil bertemu dengan Kades Girijaya Junaedi langsung marah dan menyegel pintu masuk ke kantor desa dengan kayu yang dipaku ke daun pintu.
"Kami meminta pertanggungjawaban Kades Junaedi, soal anggaran Tahun 2015 dan 2016. Kami duga pelaksaan kedua program tersebut tidak berjalan sesuai rencana dan transparan,â€ungkap salah seorang warga Idim Dimyati (67) yang melakukan aksi penyegelan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (31/8).
Warga menilai kades menggunakan anggaran yang harusnya demi kesejahteraan warga, malah untuk kepentingan pribadi. "Selain anggaran ADD dan Bangub, ada juga kasus beras miskin (Raskin), serta uang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tidak distorkan. Kami kecewa dan menuntut kades mundur,†lanjut Idim.
Usai menyegel kantor desa, warga pun langsung membubarkan diri. Hingga Rabu (31/8), ini pintu kantor Desa Girijaya masih tersegel.
Sementara itu, Kepala Desa Girijaya Junaedi mengatakan, penyegelan yang dilakukan oleh warga soal tuduhan penyelewengan anggaran bantuan ADD dan Bangub, memang ada selisih nilai yang tidak sesuai.
"Memang ada 14 poin yang ditanyakan oleh warga. Tapi kami rencana akan melakukan pertemuan bersama untuk mengklarifikasi atas tuduhan warga kepada saya," ujarnya, saat dihubungi sukabumiupdate.com.
Sementara itu, Camat Warungkiara Asep Warsudin saat dimintai klarifikasi, mengaku kecolongan dan tidak mengetahui persoalan Kades Girijaya.
"Saya merasa kaget. Karena warga tak menembuskan laporan kepada kami, laporan hanya diberikan ke Inspektorat dan BPMPD," jelas Asep.