SUKABUMIUPDATE.COM - Panitia Ciletuh Geopark Festival (CGF) 2016, menyayangkan sikap berlebihan sejumlah kepala desa yang memprotes pelaksanaan acara tersebut hanya karena produk desa yang dipamerkan tidak laku. “Seharusnya tidak usah bawa-bawa medialah,hal seperti ini bisa kita diskusikan,†jelas Sekretaris Pelaksana Panitia CGF 2016, Romlah kepada sukabumiupdate.com, via telepon, Senin (29/8).
Romlah menjelaskan bahwa tidak lakunya produk produk lokal yang dipamerkan sejumlah desa di wilayah Geopark Ciletuh dalam acara tersebut, lebih dikarenakan faktor alam dan masalah teknis. Hari pertama festival memang terlalu banyak acara sehingga perhatian pejabat dan pengunjung tidak fokus ke garai pameran protensi lokal.
“Malam harinya hujan badai, sehingga tidak bisa dimanfaatkan para pengunjung untuk melihat-lihat stand. Hari kedua sejumlah gerai pameran sudah bubar, mungkin karena malamnya hujan, jadi saat pengunjung mulai berdatangan pada hari kedua, berbalik pengunjung yang kecewa karena arena pameran potensi lokalnya sudah banyak yang tutup,†jelas Romlah yang juga bergabung dalam Tim Operasional Pengembangan Ciletuh.
Kepala Seksi Produk Wisata pada Dinas Pariwisata Jawa Barat ini menegaskan bahwa dari awal tidak ada komitmen untuk membiayai atau mengganti uang operasional desa-desa yang ikut berpartisipasi. “Panitia hanya memfasilitasi dan berharap potensi-potensi desa ini bisa diperkenalkan pada Indonesia dan dunia melalui pengunjung CGF 2016,†lanjut Romlah.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya, sejumlah kepala desa di kawasan Geopark Ciletuh mengaku kecewa dengan gelaran CGF 2016. Kepala Desa Tamanjaya dan Ciemas menegaskan, konsep festival tidak memberikan banyak ruang bagi potensi desa yang ikut dalam pameran untuk diakses oleh para pengunjung.
Sejumlah kades ini bahkan berniat menumpahkan kekecewaannya dengan berkirim surat ke pemerintah provinsi dalam hal ini gubernur Jawa Barat.
“Kami tidak akan menuntut biaya persiapan dan operasional pameran yang kami keluarkan diganti. Tapi kami merasa gelaran yang memakan banyak dana ini, tidak cukup baik sebagai fasilitator promosi produk-produk lokal dari sejumlah desa di kawasan Geopark Ciletuh,†jelas Kepala Desa Ciemas Abdul Hamid, Senin (29/8).