SUKABUMIUPDATE.COM – Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya, ribuan pengunjung yang menghadiri gelaran Ciletuh Geopark Festival (CGF) 2016 dibuat tidak nyaman dan harus kecewa karena untuk tarif parkir saja setiap kendaraan dipungut Rp15 ribu. Belum lagi biaya makan, harganya selangit yang menyebabkan banyak pengunjung kecewa.
Dinilai meresahkan pengunjung CGF 2016, panitia lokal CGF 2016 akhirnya membubarkan parkiran liar yang mengatasnakmakan Karang Taruna Desa Ujunggenteng tersebut.
Menurut salah satu panitia dari Desa Pangumbahan Hudaya Lukito, parkiran tersebut bukan parkir resmi dari panitia CGF. Desa Pangumbahan yang menjadi tuan rumah lokasi pembukaan festival ini sudah menyiapkan dua lokasi yang memang diperuntukan bagi parkir pengunjung.Â
"Dua lokasi parkir ini dekat panggung utama, dan keduanya masih di wilayah Desa Pangumbahan. Itu memang dikelola oleh BUMDes Pangumbahan dengan melibatkan pemuda setempat, dengan maksud pemberdayaan," terangnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (27/8).Â
Ditambahkan Lukito, saat ini parkiran liar tersebut sudah dibubarkan, sebab selain tarifnya terlalu tinggi, juga menjadi pemicu perpecahan pemuda di dua desa, yakni Ujunggenteng dan Pangumbahan.
"Pengunjung dipaksa untuk parkir di atas (Ujunggenteng, red) dengan mengatakan tidak boleh parkir di bawah (Pangumbahan-red). Hal itu yang menimbulkan kecemburuan," tegas Lukito.Â
Lebih lanjut Lukito menjelaskan, dari Desa Pangumbahan sebagai tuan rumah kegiatan ini cuma sepuluh orang yang menjadi panitia lokal. Sehingga sebagai salah satu upaya memberdayakan pemuda setempat, disepakati untuk menyiapkan tempat penitipan kendaraan yang dinaungi oleh BUMDes Pangumbahan.Â
"Panitia bekerjasama dengan BUMDes, dengan memberdayakan pemuda setempat agar sebagai tuan rumah tidak cuma jadi penonton saja. Biar ada tanggungjawab juga," pungkasnya.