SUKABUMIUPDATE.COM - Manajemen PT Semen Jawa Sukabumi mengakui jika selama ini belum maksimal dalam menjalankan aturan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan penyaluran corporate social responsibility (CSR).
Anak perusahaan Siam Cement Group (SCG) ini menyatakan siap memperbaiki kinerja dengan menjalin komunikasi dan koordinasi lebih baik pada warga sekitar.
Hal ini ditegaskan Direktur SCG Somchai Dumrongsil kepada sejumlah wartawan usai audensi dengan perwakilan masyarakat sekitar pabrik yang tergabung dalam Forum Tujuh di Aula Utama Pendopo Bupati Sukabumi, Jumat (19/8).
Dengan bantuan seorang penerjemah Bahasa Inggris, Somchai menegaskan SCG tidak akan berani melanggar aturan seperti yang dituduhkan Forum Tujuh.
“Usaha kami untuk memenuhi aturan ketenagakerjaan lokal, pelibatan pengusaha lokal dan penyaluran CSR memang belum maksimal, tapi kami berjalan ke arah sana. Kami akan memperbaiki cara berkomunikasi dan berkoordinasi agar masyarakat sekitar pabrik bisa benar-benar mendapatkan hal yang positif dari keberadaan pabrik semen jawa,†jelas Somchai.
Saat ini pabrik yang berlokasi di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi ini sudah merekrut hampir 78 persen tenaga kerja lokal dari Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Somchai menjelaskan ada syarat pendidikan dan keahlian khusus untuk bisa bekerja di pabrik semen, yang tidak dimiliki oleh warga yang tinggal di ring satu, atau yang berada di wilayah pabrik.
“Jadi kami juga punya standar untuk bisa bekerja di Semen Jawa di mana tetap diusahakan dapat diisi oleh warga Sukabumi. Untuk kebutuhan diluar tenaga ahli, kami bahkan sudah bekerjasama dengan pihak desa terdekat agar bisa menyalurkan warganya untuk menjadi pekerja lepas dan harian,†lanjut Somchai.
Terhadap tuntutan pelibatan pengusaha lokal dan pemberdayaan masyarakat dengan program CSR, Somchai menegaskan bahwa SCG siap memperbaiki tata cara penyaluran CSR namun tetap dalam aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Manajer CSR SCG Bambang Wiyono menegaskan, selama ini Semen Jawa sudah banyak menyalurkan CSR khususnya untuk sarana air bersih, beasiswa, termasuk bantuan makanan sehat ke posyandu terdekat dan program lainnya.
“Selama ini kita memang baru konsen menyalurkan CSR untuk aspek pendidikan dan kesehatan serta lingkungan bagi masyarakat sekitar. Pemberdayaan pasti akan kami lakukan perlu waktu dan tahapan, karena CSR diambil dari keuntungan usaha pabrik semen,†tegas Bambang.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya, puluhan warga di sekitar pabrik Semen Jawa yang tergabung dalam Forum Tujuh menggelar audensi dengan SCG yang intinya menuntut perusahan asal Thailand ini mentaati aturan Amdal dan CSR.
Pertemuan yang di mediasi oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, Polres Sukabumi Kota dan Kodim 0607 Sukabumi ini berakhir dengan perintah agar SCG memperbaiki kinerja, taat Amdal dan aturan CSR.
Â