SUKABUMIUPDATE.COMÂ - Berbagai Aktivis Sukabumi yang salah satunya berasal dari Aktivis Solidaritas Mahasiswa Sukabumi (Somasi) mengimbau kepada Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami-Adjo Sardjono harus mewaspadai banyaknya "penjilat" yang ikut mengatur rotasi dan mutasi penjabat teras.
"Sudah pasti saat ini banyak penjilat yang mencari muka kepada Marwan-Adjo untuk meminta jabatan, ini yang harus diwaspadai, jangan sampai terpengaruh oleh orang seperti itu," kata Aktivis Somasi, Aris Rindiansyah kepada sukabumiupdate.com.
Menurutnya, Marwan-Adjo harus objektif dalam merotasi pejabat di lingkungan Pemkab Sukabumi. Hal itu mengingat pertengahan Agustus ini bupati dan wakil bupati yang baru menjabat selama enam bulan ini sudah bisa merotasi sejumlah pejabat.
Bahkan, tidak sedikit orang-orang yang berada di sekeliling Marwan-Adjo melakukan "manuver" agar bisa menarik perhatian dari orang nomor satu dan dua di Kabupaten Sukabumi.
Selain itu juga bermunculan para pahlawan kesiangan yang menunjukan dirinya sebagai pendukung dan penjuang Marwan-Adjo saat bertarung di Pilkada Kabupaten Sukabumi lalu. Padahal, orang seperti itu ingin mencari keuntungan atau mengincar suatu kedudukan baik di pemerintahan maupun badan usaha yang dikelola oleh Pemkab Sukabumi
"Jangan sampai orang yang tidak punya kemampuan di tempatkan di suatu jabatan tertentu. Nantinya, bukan membangun, tetapi melainkan merusak yang sudah ditentukan," tambahnya.Â
Aris mengatakan saat perotasian nanti, jangan sampai ada istilah politik balas budi. Sebab, setelah menjadi pemimpin, Marwan-Adjo bukan lagi milik segelintir orang seperti relawan maupun pendukungnya, tetapi sudah menjadi milik masyarakat Kabupaten Sukabumi.
"Intinya harus berani menolak para pembisik/penjilat. Baik untuk kepentingan seseorang ataupun untuk menitipkan orang lain," katanya.
Sementara, Wakil Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Sukabumi (PB Himasi) Dede Abdul Latief menambahkan alangkah baiknya Marwan-Adjo dalam memilih pembantunya di kabinetnya harus melalui berbagai pemilihan secara terbuka, agar seluruh warga Kabupaten Sukabumi tahu siapa saja yang layak untuk menduduki jabatan baik di organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lain-lain. Â Â
"Dengan pemilihan pejabat yang akan menduduki jabatannya sebagai pembantu Marwan-Adjo nanti dalam menjalani roda pemerintahnnya, harus benar-benar diisi oleh orang yang berkompeten," katanya.
Sebelumnya, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami secara tegas tidak akan ada politik balas budi dalam proses rotasi nanti, ia akan memilih orang-orang yang mempunyai kepotensi tinggi, jujur dan mampu menjalan visi dan misinya sesuai dengan tugasnya masing-masing.
"Saya akan menilai secara realitis dalam menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuan. Jika tidak layak buat apa dipaksakan menduduki jabatan. Saya akan pilih orang yang mempunyai kinerja baik, mentalitas dan loyalitas dan yang terpenting sekarang kerja saja dulu dan tunjukan kemampuannya," katanya.