SUKABUMIUPDATE.COM - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengakui pemerintah daerah tidak bisa membangun pariwisata di Kabupaten Sukabumi sendirian.
Potensi besar dengan infrastruktur minim dan kurangnya dukungan positif warga membuat keinginan membangun pariwisata menjadi sulit tanpa dukungan semua pihak.
Hal ini dijelaskan Marwan saat bertemu sejumlah stakeholder pariwisata Kabupaten Sukabumi, Perhimpunan Hotel dan Pariwisata Indonesia (PHRI) dan kalangan media, di Palabuhaanratu (10/8).
"Membangun wisata Kabupatan Sukabumi ini gampang-gampang susah. Gampang, sebab semua potensi sudah tersedia dan itu luar biasa. Namun susahnya membangun kesadaran semua elemen untuk sama-sama menjaga potensi tersebut," kata Marwan.
Lanjut Marwan potensi wisata harus terkomunikasikan kepada masyarakat. Ada efek positif bagi warga yang bisa hidup dari potensi wisata. "Menjaga dan merawat aset potensi wisata menjadi kunci karena jika potensi rusak makan nilai jualnya hancur," katanya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Sukabumi ini mencontohkan, sepanjang pantai Palabuhanratu hingga Cisolok yang rusak akibat menjamurnya warung-warung pinggir pantai yang tidak tertata.
"Bagi para pemilik warung, ayo kita jaga bersama keindahan pantai. Jangan sampai yang tadinya mau menjual suasana pantai, yang terjadi malah suasana bangunan atau terpal," jelas Marwan.
Buruknya koordinasi antar stakeholder pariwisata, di lingkungan pemda selama ini menjadikan mimpi membangun pariwisata Sukabumi pudar.
"Pariwisata tidak bisa dikelola oleh sendiri-sendiri tapi harus dengan semangat kebersamaan, siapa di bidang apa jangan sampai serakah merasa paling bisa," tegas Marwan.