SUKABUMIUPDATE.COM - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi menargetkan menjadi daerah lumbung padi terbesar di Jawa Barat, tahun depan. Target ini optimis tercapai menyusul tiap tahunnya produksi padi mengalami surplus di kabupaten terluas di Jawa dan Bali ini.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap, dengan melakukan penyuluhan secara berkelanjutan, pada tahun depan Kabupaten Sukabumi akan menjadi daerah lumbung padi terbesar se-Jawa Barat.Â
"Untuk mencapai target menjadi wilayah lumbung padi terbesar, kami tengah memaksimalkan produksi padi di lahan tadah hujan seperti di wilayah Palabuhanratu, Ciemas dan Ciracap. Dengan cara percepatan pola tanam karena sangat penting untuk wilayah tadah hujan," kata Marwan, Kamis (4/8).
Menurut Marwan, peningkatan produksi terjadi karena pemerintah cukup berhasil menahan laju pertumbuhan alih fungsi lahan. Nasib petani atas penguasaan lahan semakin terjamin dengan lahirnya peraturan daerah tentang lahan pertanian pangan berkualitas.
"Kami terus mendorong para petani agar mengasuransikan lahannya. Tak kalah penting, komunikasi antara pemerintah dan petani wajib dijaga agar petani tak sampai tertipu saat membeli bibit atau pupuk,†ujarnya.
Tahun ini, produksi padi di Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan. Hingga Juli, surplus padi mencapai 88 ribu ton. Angka ini meningkat hingga 11 ribu ton dibandingkan tahun lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTTP) Kabupaten Sukabumi,  Sudrajat, mengaku optimis target produksi minimal 150 ribu ton padi tahun ini bisa tercapai. Soalnya, hingga Juli sudah surplus 88 ribu ton. Jumlah surplus bakal terus bertambah karena masih ada sekitar 23 ribu hektare sawah siap panen.Â
"Total lahan sawah sasaran panen mencapai 160 ribu hektare dengan tingkat produktivitas sekitar tujuh sampai delapan ton per hektare. Kami optimistis target minimal 150 ribu ton padi yang dicanangkan pemerintah daerah pada tahun ini bisa tercapai," kata Sudrajat.