SUKABUMIUPDATE.COM - Sungguh kejam tiga orang debt collector dari perusahaan leasing Astra Credit Companies (ACC), tega menurunkan pasien tumor mulut yang kondisinya sudah memprihatinkan karena mobil ambulance yang digunakan untuk mengangkut mereka menunggak bayar setoran.
Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, pasien tersebut diketahui bernama Ade (45) warga Kampung Tipardua, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Kejadian tesebut berawal ibu rumah tangga yang menderita tumor ganas di mulut baru pulang berobat dari RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi (Bunut).
Karena tidak mampu, menggunakan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Simpenan untuk berobat ke Bunut. Setelah menjalani pemeriksaan, ia pun kembali pulang ke rumahnya, sambil menunggu jadwal dokter untuk mengoperasi tumornya itu.
Namun, saat perjalanan pulang tepatnya di Jalan Baros, Kota Sukabumi mobil ambulance merk Suzuki Grand Max yang ditumpangi pasien tersebut dicegat oleh gerombolan debt collector yang ngakunya dari leasing ACC.
Sempat terjadi cek-cok mulut antara keluarga dan sopir ambulance dengan debt collectortersebut. Namun, petugas penarik kredit tersebut tetap pada pendiriannya dan menurunkan si pasien begitu saja di tengah jalan.
"Informasinya ambulance milik Desa Kertajaya yang merupakan bantuan dari Koperasi Tambang Rakyat Sukabumi (KTRS) tersebut menunggak pembayaran angsuran selama enam bulan dan harus ditarik," kata sopir ambulance, Mamat kepada sukabumiupdate.com.
Ia mengaku tidak tahu apa-apa apalagi yang menarik mobilnya tersebut menunjukan identitas dan mengaku dari pihak leasing yang memberikan kredit, walaupun ia sempat berdebat karena sedang membawa pasien.
"Mereka tetap tidak peduli dan tetap pada pendiriannya untuk menarik mobil ambulance tersebut dengan alasan sedang menjalankan tugasnya," tambahnya.
Mamat mengatakan ia dan keluarga pasien pun diturunkan di tengah jalan dan hanya diberi uang Rp500 ribu untuk menyewa mobil agar bisa pulang kembali ke Simpenan.
Pemberi hibah mobil ambulance, David Candra (62) tidak terima dengan persoalan tersebut, karena mobil yang sudah memasuki masa anggsuran 19 bulan tersebut telah diangsurnya melalui rekening dan di transfer langsung olehnya.
"Ini ada buktinya masa sekarang saya harus membayar lagi tujuh bulan padahal sudah dibayar," kata David.
Ia pun berjanji akan segera menemui pimpinan leasing yang bersangkutan, karena menurutnya telah menyelesaikan pembayaran angsuran mobil tersebut yang dipergunakan sebagai ambulance sebesar Rp3.280.000/bulan.
"Ini buktinya, angsurannya tinggal empat tahun dan sekarang kurang sekitar Rp90 jutaaan lagi, bahkan kemarin saya baru transfer ke debt collector sebesar Rp10 juta," tambahnya. (*)