SUKABUMIUPDATE.COM - Duet kepemimpinan Marwan  Adjo di Kabupaten Sukabumi memasuki babak  baru. Pasangan ini harus menyiapkan figur figur terbaik untuk membantu jalanannya roda pemerintahan selama lima tahun mendatang, untuk menduduki posisi Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, atau setingkat kepala dinas dan badan.
Sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Nomor 2/2016 tentang Penggantian Pejabat Pascapilkada yang isinya membatasi waktu rotasi jabatan SKPD yaitu enam bulan sejak pemenang pilkada dilantik.
Jika Marwan Adjo dilantik pada 17 Februari 2016, maka enam bulan setelah itu tepatnya pada 17 Agustus 2016 siapa yang akan masuk dalam kabinet kepala daerah ini.
Lalu pertanyaannya siapa figur terbaik yang dipilih Marwan Adjo untuk membantu merealisikan janji politik yang dibukukan dalam visi dan misi bahkan disahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMD 2016–2021.
“Marwan Adjo harus berani memilih figur terbaik dan mengesampingkan orang titipan atau "orang kita" yang tidak memiliki kompetensi, profesionalitas dan loyalitas, untuk membantu roda pemerintahan dan mensejahterakan masyarakat Sukabumi,†Ujar pengamat pemerintahan sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi, DR Sakti Alamsyah.
Ditemui di ruang kerjanya, Sakti menegaskan lelang jabatan bisa dilakukan untuk menemukan potensi-potensi lainnya yang selama ini tidak bisa muncul karena seleksi yang syarat kepentingan kelompok serta kepentingan.
Lelang jabatan sendiri menjadi salah satu point penting dalam visi misi pasangan ini saat kampanye di pilkada lalu.
Pengalaman 10 tahun terakhir harusnya dijadikan modal pasangan yang diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP dan PKB ini dalam menjalankan "good governance" yang sesungguhnya dalam memilih figur yang bisa bekerja karena kompeten dibidangnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, dikalangan terbatas muncul nama-nama pejabat yang dinilai akan menduduki kursi kepala dinas dan badan atau setingkat eselon II. Paling menonjol adalah sosok Kasatpol PP Kabupaten Sukabumi, Dadang Eka yang digadang memiliki hubungan sangat dekat dengan sang Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.
Selain itu ada pula nama Kepala Dinas Tata Ruang Pemukiman, Pemakaman dan Kebersihan (Distarkimish) Kabupaten Ade Setiawan dan Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, Dedah Herlina yang diisukan dekat dengan Wakil Bupati, Adjo Sarjono. Ada juga pejabat setingkat kepala dinas yang dekat dengan kedua figur kepala daerah ini seperti Maman Abdurahman Kepala Dinas Pendidikan dan Asep Japar Kepala yang menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar).
“Jika figur lama yang muncul maka lebih mudah alat ukurnya, tinggal lihat kinerja saat mereka menjabat sebagai kepala dinas atau badan selama lima tahun terakhir,".
"Mampukah figur-figur ini bekerja membantu pejabat kepala daerah sebelumnya dalam merealisikan program yang sudah disusun atau hanya menjadi pelengkap karena dekat dengan pimpinan daerah,†kata Sakti Alamsyah.
Masih banyak deretan nama pejabat lainnya di Kabupaten Sukabumi yang diinfokan memiliki dan kedekatan khusus dengan Marwan Adjo dan masuk kategori ‘aman’ dalam agenda mutasi dan rotasi jabatan mendatang.
Seperti Asisten Daerah II Setda Kabupaten Sukabumi, Dana Budiman dan Dedi Chardiman Kapala Badan Pembedayaan Masyarakat Desa.
Marwan Hamami diminta untuk bersikap bijak dan professional karena jika salah memilih orang maka program program prorakyat yang sudah disusun bersama pendampingnya hanya akan menjadi macan kertas.
“Dengan kondisi masyarakat yang semakin cerdas dan kritis seperti saat ini maka ketidakmampuan bawahan dalam bekerja hanya akan menjadi kerikil dan batu sandungan pemimpin daerah sepanjang masa pemerintahannya,†tambah Sakti. (*)
Â