SUKABUMIUPDATE.COM - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ada 1.084 jiwa mengungsi akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Nagrak Jaya dan Cimenteng, Kecamatan Curugkembar.
Â
"Warga yang mengungsi mayoritas rumahnya rusak berat, tetapi ada juga yang rumahnya rusak sedang dan ringan tetapi mereka lebih memilih mengungsi," kata Ketua Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi di Sukabumi.
Â
Adapun data terakhir jumlah rumah yang rusak akibat bencana ini sebanyak 163 unit rusak berat, 102 rusak ringan, 56 rusak sedang dan 56 rumah lainnya terancam.
Â
Menurutnya, hingga saat ini pergerakan tanah terus meluas, baik yang skala kecil maupun besar. Selain merusak rumah, bencana ini juga menyebabkan fasilitas umum lainnya seperti Kantor Desa Nagrak Jaya, sekolah dan tempat ibadah.Â
Â
Mereka yang mengungsi tidak hanya orang dewasa saja, termasuk bayi dan anak-anak pun cukup banyak. Bahkan, pelajar yang bersekolah di SDN Nagrak Jaya yang akan melakukan kegiatan belajar dan mengajar terpaksa diungsikan ke gedung MTS Nagrak Jaya.
Â
Tingginya intensitas bencana di daerah tersebut, pihak BPBD menambah waktu masa tanggap darurat bencana atau di perpanjang selama tujuh hari ke depan untuk membantu dan memfasilitasi warga dipengungsian.
Â
"Saat ini pemda masih menunggu hasil kajian tim geologi untuk memutuskan langkah selanjutkan pascatanggap darurat," tambahnya.
Â
Andi mengatakan pasca tanggap darurat, Pemkab Sukabumi sudah memilih akan merelokasi warga terdampak bencana pergerakan tanah namun masih menunggu lokasi yang aman untuk dijadikan tempat relokasi. (*)