SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Gede jadi salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat setelah Ciremai dan Pangrango. Gunung yang terletak diantara Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Bogor ini menjadi favorit para pendaki.
Sudah tak terhitung orang yang pernah menjejakan kaki di puncak Gede. Tapi pernahkah kamu bertanya siapa orang pertama yang menjejakan kakinya di atas Puncak Gunung ini?
Menurut beberapa sumber menyebut jika orang pertama yang mencapai puncak Gunung Gede bukanlah orang Indonesia, melainkan orang Eropa bernama Caspar Georg Karl Reinwardt.
Pria asal Lüttringshausen, Jerman ini merupakan orang yang membangun kebun botani 's Lands Plantentuin te Buitenzorg di samping Istana Bogor. Kebun itu diresmikan pada 1817 yang kini lebih dikenal sebagai Kebun Raya Bogor.
Reinwardt mendaki Gunung Gede dan menjejaki puncaknya pada 1819.
Melansir dari laman National Geographic, dalam lembaran surat korespondensinya kepada M. van Marum di Haarlem, Belanda pada 18 Juni 1819, Reinwardt mengabarkan bahwa dia telah mendaki Gunung Gede yang Ia sebut ‘Gedeh’ dan menyebut puncak tersebut memiliki tinggi hampir 3.000 meter.
Ketika diatas dia menyaksikan puncak dengan kawahnya yang lebih lebar dibandingkan dengan kawah-kawah gunung yang pernah dia lihat sebelumnya. Dalam surat kepada koleganya itu dia juga menuturkan bahwa jejak letusan terakhir masih terlihat jelas.
Namun, dalam laman National Geographic juga disebut jika Reinwardt bukanlah orang Eropa pertama yang menjelajahi lereng dan menjejaki puncak Gunung Gede.
Dalam catatan tersebut disebutkan jika beberapa minggu sebelum Gunung Tambora meletus pada April 1815, seorang berkebangsaan Inggris telah menjejakkan kakinya di puncak Gunung Gede. Lelaki itu bersama para koleganya, tengah mengukur perbedaan suhu di kaki dan puncak Gunung Gede dengan menggunakan termometer.
Lelaki itu bernama Thomas Stamford Raffles (1781-1826), seorang Letnan Gubernur yang bertakhta di Jawa pada periode 1811-1816.
Lady Sophia Raffles,mengumpulkan dokumen dan korespondensi yang berkaitan dengan mendiang suaminya.
Kemudian Sophia menerbitkan buku berjudul Memoir of the Life and Public Servicers of Sir Thomas Stamford Raffles pada 1830 di London.
Buku tersebut berisi arsip seputar Pemerintah Jawa pada 1811-1816 dan Bengkulu pada 1817-1824, juga sebagian tinggalan korespondensi Raffles.
Dari arsip korespondensi antara Raffles dan koleganya, Horsfield itu diketahui jika Ia merupakan orang Eropa pertama yang berjejak di puncak Gunung Gede.
Terlepas dari siapa orang pertama yang mendaki puncak Gunung Gede, Gunung ini dikenal sejak lama memiliki keadaan alam yang khas dan unik. Hal itu menjadikan Gunung Gede menarik minat para peneliti untuk melakukan penelitian disana.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan sub montana, montana, subalpin serta ekosistem danau, rawa, dan savana.