SUKABUMIUPDATE.com - Pada tanggal 28 September lalu, satelit Landsat 8 melintas tepat di atas pusat badai Ian saat badai tersebut bergerak mendekati Barat Daya Florida.
Menurut laman earthobservatory.nasa.gov Gambar itu diabadikan oleh Operational Land Imager (OLI) pada pukul 11:57 waktu setempat atau tiga jam sebelum badai mendarat di Caya Costa.
Dalam gambar tersebut terlihat zona melingkar dengan cuaca cerah di pusat badai dan dikelilingi oleh cincin badai petir sangat kuat yang menjulang tinggi.
Cincin badai itu disebut eyewall yaitu bagian dari badai dengan angin kencang dan awan yang berputar-putar di sepanjang tepi dinding mata disebut mesovortisitas atau rotasi skala kecil yang ditemukan dalam badai dengan angin kencang yang luar biasa.
Baca Juga :
Menurut keterangan badan antariksa Amerika Serikat NASA, ketika dinding mata Ian menabrak Florida, kecepatan angin maksimumnya diperkirakan mencapai 150 mil (240 kilometer) per jam.
Menurut National Hurricane Center kecepatan badai itu setara dengan badai kategori 4 pada skala angin Saffir-Simpson dan cukup cepat untuk merobek atap rumah dan memutus kabel listrik.
“Pusaran awan tingkat rendah yang menakjubkan di mata Ian mungkin memberikan petunjuk ke dalam beberapa proses penting yang mempengaruhi intensitas badai,” kata Justin Whitaker, seorang peneliti di NASA's Short-term Prediction Research and Transition Center (SPoRT).
Saat badai Ian bergerak melewati Kuba dan melewati Teluk Meksiko pada 27 September, lebar matanya (Pusat Badai) kira-kira 20 kilometer.
Kemudian saat badai bergolak ke timur laut, satelit mengamati mata kedua yang lebih besar terbentuk di sekitar dan akhirnya menyelimuti mata asli, sebuah proses yang dikenal sebagai siklus penggantian dinding mata. Siklus penggantian dinding mata biasa terjadi pada badai yang kuat, biasanya menyebabkan medan angin menyebar ke area yang lebih luas.
"Siklus penggantian dinding mata terjadi ketika badai mengembangkan dinding mata konsentris dan dinding mata bagian dalam runtuh," jelas Charles Helms, seorang ilmuwan atmosfer di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
“Akibatnya, mata badai tumbuh jauh lebih besar, dan siklus ini sering dikaitkan dengan jeda sementara dalam intensifikasi. Masih banyak yang belum kita pahami tentang siklus ini, dan ini tetap menjadi topik penelitian aktif di komunitas tropis.”tambahnya.