SUKABUMIUPDATE.com - Sejak beberapa hari terakhir para nelayan dan warga pesisir teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, kedatangan 'tamu istimewa'. Kawanan Paus Bryde atau Paus edeni, terlihat berenang di perairan teluk palabuhanratu, bersama ratusan ekor Lumba-lumba jenis hidung botol.
Nelayan sekaligus operator wisata air di Palabuhanratu, Fajar Sepdiansyah menyebut jumlah Paus dan Lumba-lumba mencapai ratusan ekor.
"Tadi pagi mau berangkat mancing pakai perahu jukung sama teman-teman nelayan disini. Di perjalanan kami bertemu kawanan Paus Bryde atau kalau nelayan disini nyebutnya Paus persong dan Lumba-lumba hidung botol," jelas Fajar kepada sukabumiupdate.com, lewat pesan singkat Jumat, 26 Agustus 2022.
Baca Juga :
Apa itu paus Bryde?
Dikutip dari laman lembaga kelautan Amerika Serikat, NOAA, paus Bryde atau diucapkan broodus merupakan anggota dari keluarga paus baleen. Mamalia ini dianggap sebagai salah satu great whales, atau paus rorquals, yang merupakan kelompok paus biru dan paus bungkuk.
Paus Bryde sendiri dinamai oleh Johan Bryde, Ia adalah seorang berkewarganegaraan Norwegia yang membangun stasiun perburuan paus pertama di Afrika Selatan pada awal abad ke-20.
Paus Bryde biasanya ditemukan di lautan yang hangat dan beriklim sedang seperti Atlantik, Pasifik, Hindia yang didalamnya termasuk perairan selatan Sukabumi.
Beberapa populasi paus Bryde melakukan gerakan migrasi pendek sesuai musim, sementara yang lain tidak bermigrasi, menjadikannya unik di antara paus baleen yang bermigrasi lainnya.
Paus Bryde rentan terhadap banyak tekanan dan ancaman, termasuk ditabrak kapal, kebisingan laut, dan perburuan paus.
Kebisingan bawah air berfrekuensi rendah menjadi salah satu ancaman bagi paus Bryde karena hal itu bisa mengganggu perilaku normal dan menjauhkan dari area yang penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa paparan suara bawah air yang intens dapat menyebabkan beberapa paus terdampar dan akhirnya mati.
Sementara menurut laman kkp.go.id, Paus Bryde memiliki panjang hingga mencapai 15,5 m dan berat hingga mencapai 26 ton. Sirip dorsalnya tinggi dan berbentuk sabit, terletak di dua pertiga badan (dekat dengan fluks) dengan kemiringan sudut yang terjal (lebih besar dari 45°).
Spesies ini berwarna abu-abu gelap di daerah dorsal dan lebih terang pada ventral. Terdapat tiga lipatan yang jelas pada daerah rostrum. Karakteristik semburannya bervariasi, terkadang menyembur di bawah air kemudian kecil atau sama sekali tidak ada ketika sampai ke permukaan.