SUKABUMIUPDATE.com - R.A Kartini, Cut Nyak Dien dan sebagainya menjadi nama pahlawan perempuan yang telah banyak dikenal publik, tapi ternyata Jawa Barat juga melahirkan pahlawan dari kalangan perempuan.
Para perempuan hebat ini turut andil pada masa kemerdekaan Republik Indonesia serta ikut dalam membangun bangsa Indonesia.
Para perempuan Sunda ini patut ditiru oleh generasi muda bahwa perempuan pun bisa melakukan hal luar biasa dan berguna untuk sesamanya.
Baca Juga :
Berikut daftar para pahlawan perempuan dari Jawa Barat yang mungkin masih banyak orang belum mengetahuinya.
1. Raden Dewi Sartika
Lahir di Cicalengka pada 4 Desember 1884 dan meninggal di Tasikmalaya pada 11 September 1947, dimakamkan di Astana Anyar Bandung.
Dewi sartika adalah seorang advokat dan pelopor pendidikan perempuan di Indonesia. Ia mendirikan sekolah perempuan pertama di Hindia Belanda. Ia mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1966.
Namanya Dewi Sartika dikenal sebagai jalan yang menjadi tempat sekolahnya, serta digunakan di berbagai kota di Indonesia. Dia dianugerahi Ordo Oranye-Nassau pada ulang tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Isteri sebagai penghargaan atas jasanya dalam pendidikan.Pada 1 Desember 1966, ia menerima gelar Pahlawan Pergerakan Nasional.
2. R.A Lasminingrat
Raden Ayu Lasminingrat menjadi pahlawan perempuan yang berasal dari Kota Garut, Jawa Barat. Ia adalah seorang pahlawan perempuan yang berfokus pada kemajuan kaum perempuan,
R.A Lasminingrat merupakan putri sulung dari R.A. Ria dan Raden Haji Muh. Musas, seorang penghulu dan ahli sastra yang populer tatar Sunda kala itu.
Ia berjuang dalam memajukan pendidikan dengan menggabungkan pendidikan gaya barat dengan adat Sunda agar mudah dipelajari oleh rakyat Jawa Barat, khususnya Garut.
Tujuannya untuk membentuk karakter perempuan Sunda yang independen dan bermartabat.
Lasminingrat kerap membuat semacam karya tulis dan karya tulisnya yang populer adalah Warnasari. Ini merupakan cerita pendek tentang ambisi serta tekad perempuan dalam mengikhtiarkan haknya.
3. Raden Siti Jenab
Raden Siti Jenab berasal dari Kota Cianjur, lahir pada 1890 dengan nama lengkap Nyi Rd. Siti Djenab Djatradidjaja. Ia diketahui pernah mengenyam pendidikan dari Sekolah Raden Dewi Sartika.
Raden Siti Jenab termasuk pahlawan perempuan yang aktif dalam memajukan kaum perempuan lewat pendidikan. Dalam mengenalkan metode pendidikannya dilakukan dengan cara berkeliling dari pintu ke pintu.
Ia juga memiliki sebuah sekolah di Kota Cianjur yang mengajarkan bahasa Sunda, Melayu, Belanda, Matematika dasar hingga edukasi tentang budi pekerti.
4. Nyi Raden Rachmatulhadiah Poeradiredja
Nyi Raden Rachmatulhadiah Poeradiredja atau lebih dikenal dengan nama Emma Poeradiredja menjadi pahlawan perempuan yang berasal dari Kota Bandung.
Ia lahir pada 9 Maret 1880. Emma diketahui menjadi anggota dari Jong Java yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo.
Jong Java adalah sebuah kelompok pemuda yang berperan dalam memperjuangkan persatuan dari para pelajar pribumi serta memantapkan nilai pada kesenian serta pengetahuan umum.
Emma juga diketahui membuat Dameskring bersama rekan-rekannya. Dameskring sendiri adalah semacam lembaga khusus pemuda serta pemudi Indonesia yang berpusat pada penggalangan nilai dari angan-angan bangsa Indonesia lewat beberapa acara, seperti membuat organisasi perempuan.
Selain itu, Emma juga membuat organisasi PASI (Pasundan Istri), yaituorganisasi untuk perempuan Jawa Barat untuk menggalakkan perjuangan kodrat serta kebutuhan rakyat wilayah Jawa Barat.