SUKABUMIUPDATE.com - Letak astronomis suatu wilayah memang memiliki dampak pada kehidupan penghuninya termasuk letak astronomis Indonesia. Mungkin masih banyak warga Indonesia yang tidak tahu secara pasti letak astronomis wilayahnya dimana mereka tinggal.
Melansir dari Suara.com, letak astronomis merupakan istilah dalam Geografi yang merujuk pada letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Sehingga, letak astronomis suatu tempat pasti akan secara tepat diikuti dengan keterangan garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang adalah garis-garis yang melingkari atau mengelilingi permukaan bumi secara melintang. Sedangkan garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub Utara dan kutub Selatan.
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia adalah di antara 6°LU (Lintang Utara) - 11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur).
Letak astronomis tersebut ditandai dengan:
Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Weh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 6° LU,
Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang terletak pada 11° LS,
Wilayah Indonesia paling barat berada di Pulau Beureuh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 95° BT, dan
Wilayah Indonesia paling Timur berada di Merauke, Papua, yang terletak pada 141° BT.
Dampak Letak Astronomis Indonesia bagi penduduknya
Lantaran letak astronomis Indonesia seperti ini, ada beberapa hal yang berdampak pada masyarakat. Salah satu yang paling jelas adalah kondisi iklim.
1. Memiliki Iklim Tropis
Letak astronomis Indonesia berada di sepanjang garis khatulistiwa. Hal ini membuat wilayah Indonesia hampir sepanjang tahun terkena sinar matahari dengan maksimal.
Sehingga menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Kondisi iklim demikian, membuat Indonesia juga mempunyai curah hujan yang tinggi dan sehingga hutan hujan tropis pun luas dengan kelembaban udara yang tinggi.
2. Memiliki Tiga Bagian Waktu
Posisi astronomis seperti itu menyebabkan wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Sebab, Greenwich (London) digunakan sebagai patokan waktu karena garis bujur 0° berada disana.
Waktu Indonesia Barat (WIB) memiliki selisih waktu +7 dari GMT (Greenwich Mean Time).
Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah (WITA) terdiri dari Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau sekitarnya.
Waktu Indonesia Timur (WIT) terdiri dari Kepulauan Maluku dan Papua. Antara WIB, WITA dan WIT memiliki selisih waktu 1 jam.
3. Memiliki Flora dan Fauna yang Sangat Beragam
Memang letak astronomis Indonesia membuat Tanah Air ini tidak mengalami musim dingin (salju) ataupun musim gugur/semi. Tapi iklim tropis nyatanya memberikan Indonesia keragaman flora dan fauna.
Keanekaragaman flora dan fauna ini dapat ditemukan di laut, daratan hingga pegunungan sekalipun. Bahkan Indonesia memiliki banyak hewan dan tumbuhan endemik yang tidak ada di negara lainnya.
SUMBER: SUARA.COM