SUKABUMIUPDATE.com - Kehilangan Naruto, salah satu satwa dilindungi yang dijaga atau disayangin adalah hal yang menyedihkan bagi Tini Kasmiati (51 tahun). Perempuan penjaga habitat owa jawa (Hylobates Moloch) di hutan Lengkong, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Sejak tahun 2014 atau sudah lebih 8 tahun, perempuan yang juga mengalami gangguan penglihatan ini menjaga kelestarian owa jawa di kawasan hutan perhutani tersebut. Dia adalah warga setempat yang tinggal di Kampung Cimaranginan, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Konsistensi pengabdiannya untuk owa jawa, diakui dunia. Banyak sudah penghargaan dan pengakuan untuk tini dan owa jawa di Lengkong dari berbagai elemen, baik media, organisasi pemerintah maupun non pemerintah.
Tini merawat owa-owa jawa ini bak keluarganya sendiri. Bertarung hidup mengandalkan keuntungan tipis dari warung nasi dan kopi miliknya yang berada dipinggir hutan Lengkong.
Dia tetap menyempatkan memberi makan satu keluarga Owa Jawa, karena satwa-satwa liar ini sudah ketergantungan diberi makan. Kondisi ekonomi membuat semuanya tak seindah dulu, jatah memberi makanpun berkurang, jika dulu tiga kali sehari buah-buahan, terus berkurang hingga kini Tini hanya bisa memberi makan owa-owa tersebut dua hari sekali.
Selain alasan ekonomi, Tini yang mulai banyak menyerab ilmu konservasi juga harus tega membuat Owa Jawa yang selama ini dijaganya hidup mandiri. Tidak tergantungan dengan buah-buahan yang diberikan.
"Saat ini sudah dikasih makan seminggu hanya 3 kali, dengan pisang atau pepaya, per satu kali 6 - 8 kilogram," ucap Tini saat berbincang dengan kepada sukabumiupdate.com, Jumat 22 Juli 2022.
Namun, sambung Tini, jadwal seminggu 3 kali tersebut, membuat membuat Owa-owa itu tidak sabar, satwa itu mulai kelayapan ke pemukiman warga, dan akhirnya tidak bisa pulang ke hutan.
"Ini yang terjadi pada Naruto yang lahir tahun 2018, ketika lambat diberi makanan, dia menyebrang jalan karena melihat ada buah kedongdong di depan rumah warga. Saat sudah kenyang, dia bukan balik arah. Malah terus mencari pepohonan di luar habitatnya," ungkap Tini.
"Karena didepannya ada jalan, pas melihat ke belakang banyak pepohonan, dikiranya kawasan hutan habitat. Naruto pergi melewati pemukiman, terus ke Puncak Sempur, ke perkebunan Nagawarna, hingga ke Pamoyanan Desa Bantaragung," sambung Tini.
Baca Juga :
Narutopun menghilang dan tidak pernah kembali ke hutan dimana keluarganya tinggal. Saat ini tersisah 5 ekor owa jawa, yakni Abah dan Emak, Tina, Sakura, dan yang bungsu usia 1 tahun, Kiara. Selain abah semua owa Jawa di habitat hutan lengkong ini semuanya betina.
"Ya, sedih juga kehilangan Naruto, karena dia yang paling lincah, jail serta dekat sekali sama saya," beber Tini yang berharap Naruto aman di habitat barunya.