Mengenal Mars, Planet yang Disebut Akan Menjadi Rumah Manusia di Masa Depan

Selasa 12 Juli 2022, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian orang mungkin sudah pernah mendengar bahwa Planet Mars diprediksi bisa menjadi tempat tinggal manusia di Masa Depan. 

Hal itu masih menjadi sebuah misteri. Namun, para ilmuwan masih terus meneliti planet tersebut.

Nah, membicarakan planet Mars apakah kamu sudah mengetahui sederet fakta dari planet merah ini? 

Jika belum, yuk mari mengenal Mars dan mengetahui berbagai fakta menarik dari planet keempat yang dekat dengan matahari ini yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga :

Sederet Fakta Menarik Merkurius, Planet yang Paling Dekat dengan Matahari

1. Orbit dan Rotasi Mars

photoIlustrasi Mars Planet Keempat yang Paling Dekat dengan Matahari - (Freepik)</span

Mars berotasi mengelilingi matahari setiap 24,6 jam, yang mana artinya sangat mirip dengan Bumi yaitu 23,9 jam. Setahun di Mars berlangsung selama 669,6 sol atau sama dengan 687 hari.

Sumbu rotasi Mars mencapai 25 derajat terhadap bidang orbitnya saat mengelilingi matahari. 

Dan hal tersebut merupakan sebuah kesamaan lain antara MArs dan Bumi.

Selain itu, kesamaan lain adalah, Bumi dan Mars sama-sama memiliki musim yang berbeda namun pergantian musim di planet merah tersebut lama.

Di Mars panjang musim bervariasi karena orbit planet keempat yang dekat dengan matahari ini berbentuk elips dan berbentuk telur saat mengelilingi Matahari.

Musim semi di belahan bagian utara (musim gugur di selatan) adalah musim terpanjang di 194 sol. 

2. Mars Memiliki Dua Bulan

Melansir dari NASA, Mars diketahui memiliki dua bulan kecil yang diberi nama Phobos dan Deimos.

Keduanya berbentuk seperti kentang, karena mereka memiliki massa yang terlalu kecil untuk gravitasi yang bisa membuatnya menjadi bulat.

Bulan-bulan mendapatkan namanya dari kuda yang menarik kereta dewa perang Yunani, Ares.

Phobos, bulan terdalam serta lebih besar, memiliki banyak kawah, dengan alur yang dalam pada permukaannya. 

Perlahan-lahan phobos akan bergerak menuju Mars dan akan menabrak planet atau pecah dalam waktu sekitar 50 juta tahun.

Deimos berukuran sekitar setengah dari Phobos dan mengorbit dua setengah kali lebih jauh dari Mars. D

eimos yang berbentuk aneh ditutupi tanah lepas yang sering mengisi kawah pada permukaannya, membuatnya tampak lebih halus daripada Phobos yang bopeng.

Baca Juga :

Tidak Lagi Masuk Jajaran Planet, Ini Sederet Fakta Menarik Pluto

3. Memiliki Gunung Berapi Aktif di Masa Lalu

Gunung berapi adalah pemandangan umum di permukaan Mars, dengan probe mengumpulkan banyak sampel dari lereng mereka. 

Melalui sampel tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa gunung berapi di Mars sudah ada sejak 3,7 miliar tahun yang lalu. 

4. Diperkirakan Mars Memiliki Aktivitas Geologis di Masa Depan

Sampai saat ini, para astronom tidak menemukan gunung berapi aktif di Mars, juga tidak mendeteksi adanya gempa mars.

Konon, ahli geologi juga telah memutuskan untuk tidak menyatakan Mars sebagai planet yang punah secara geologis. 

Bukti yang ditemukan dari bebatuan di belahan bumi selatan Mars juga menunjukkan bahwa aktivitas geologis di Mars beroperasi lebih lambat daripada di Bumi .

Secara khusus, para ilmuwan percaya bahwa aktivitas geologis di Mars terjadi dalam interval yang berlangsung jutaan tahun. 

Selain itu, penemuan aliran vulkanik dari hanya 2 juta tahun yang lalu juga mendukung teori tersebut.

5. Gunung Berapi Mars Lebih Besar dan Lebih Kuat Daripada yang Ada di Bumi

photoPotret Gunung Mars - (NASA)</span

Karena ukuran Mars yang lebih kecil dan gravitasi yang lebih lemah, para ilmuwan percaya bahwa gunung berapi Mars jauh lebih ganas daripada yang ada di Bumi.

Gunung berapi di Mars memiliki ruang magma yang lebih dalam dan lebih besar. 

6. Olympus Mons Mars Merupakan Gunung Berapi Terbesar di Seluruh Tata Surya

Dengan ketinggian 21,29 km, Olympus Mons berdiri lebih tinggi dari gunung dan gunung berapi tertinggi yang ada di Bumi. Contohnya Gunung Everest hanya berukuran 8,85 km dan gunung Mauna Kea (bagian dari gunung bawah air) hanya setinggi 10,2 km.

Pada sekitar 750.000 km³, Olympus Mons juga memiliki volume 10 kali lebih banyak daripada Mauna Kea. Dengan luas diperkirakan mencapai 300.000 km².

Yang mana barti ukuran gunung berapi ini menyaingi negara-negara kecil di Bumi, seperti Italia atau Filipina. 

Baca Juga :

Mengenal Bumi, Planet Biru yang Menjadi Rumah Manusia Saat Ini

7. Olympus Mons adalah Gunung Berapi Termuda di Mars

Berdasarkan sampel batuan, ahli geologi menyimpulkan bahwa gunung berapi itu setidaknya berusia 115 juta tahun. 

Usianya bahkan bisa lebih jauh dari itu, karena batuan yang lebih tua biasanya terkubur di bawah yang baru. 

Sejak letusan terakhirnya ditemukan terjadi hanya 25 juta tahun yang lalu, para ahli percaya bahwa Olympus Mons hanya tidak aktif, dan belum punah atau dengan kata lain suatu saat dapat aktif kembali.

8. Tanah Mars Beracun

photoTanah Mars - (NASA)</span

Setelah penyelidikan mengumpulkan sampel tanah, para ilmuwan menemukan bahwa tanah di Mars sangat beracun bagi tanaman. 

Dengan pembacaan pH 7,7 dengan kandungan perklorat 0,6 persen, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tanah Mars akan membunuh tanaman Bumi yang mencoba tumbuh di dalamnya.

Ironisnya, tanah Mars juga mengandung mineral yang akan mendukung kehidupan Bumi, seperti klorin, magnesium, kalium, dan natrium.

Selain itu, para ilmuwan mempertimbangkan kemungkinan bahwa sampel tanah beracun mungkin hanya kejadian lokal. 

Jika demikian, bagian lain Mars mungkin memiliki tanah yang lebih mampu mendukung kehidupan.

9. Mars Memiliki Air

Meskipun memiliki air, kamu tidak dapat berharap untuk minum di Mars dalam waktu dekat. Karena atmosfernya yang tipis, Mars tidak memiliki tekanan udara yang cukup untuk membuat air tetap cair. 

Sebaliknya, cadangan air Mars semuanya dalam bentuk beku, ditemukan di lapisan es kutub atau di tanah daerah beriklim Mars.

Faktanya, para ilmuwan berpikir bahwa ada cukup es di kutub selatan Mars saja sehingga jika meleleh, itu akan menutupi planet ini dengan lautan sedalam 11 meter.

10. Mars Pernah Memiliki Banyak Air Cair

Karena Mars memiliki sistem lembah yang persis seperti yang dibentuk oleh sungai-sungai besar di Bumi, para ilmuwan sangat yakin bahwa Mars dulunya merupakan tempat penampungan air. 

Salah satu lembah Mars, Ma'adim Vallis, bahkan membentang lebih besar dari Grand Canyon Amerika Utara, dengan perkiraan panjang 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km.

Ini juga membuat para ilmuwan berpikir bahwa Mars di masa lalu mungkin memiliki atmosfer lebih tebal, yang memberikan tekanan udara yang dibutuhkan untuk menjaga air tetap cair, tetapi cukup panas untuk mencegahnya membeku.

Baca Juga :

Sederet Fakta Menarik Merkurius, Planet yang Paling Dekat dengan Matahari

11. Mars Diperkirakan Masih Memiliki Air Sampai Saat Ini

photoLicuid Water - (NASA)</span

Berdasarkan garis-garis gelap di permukaan Mars yang diamati oleh teleskop, para ilmuwan menyarankan bahwa mungkin ada air cair di Mars

Meski begitu, tekanan dan suhu rendah di planet ini hanya memungkinkan air cair mengalir selama beberapa hari dalam setahun.

Para ilmuwan juga percaya bahwa bulan-bulan Mars sebenarnya adalah asteroid yang ditangkap.

Setelah diamati dengan cermat, bulan-bulan Mars secara struktural menyerupai asteroid yang ditemukan di sekitar Tata Surya. 

Sejalan dengan ini, para ilmuwan berpikir bahwa Phobos dan Deimos mungkin telah melewati Mars pada zaman prasejarah, tetapi datang terlalu dekat dengan planet ini. 

Akibatnya, gravitasi Mars menangkap dua asteroid dalam orbit yang stabil, mengubahnya menjadi bulan-bulannya.

12. Mars Bisa Menjadi Planet yang Menjanjikan untuk Dijajah

Untuk satu hal, hari Mars hampir memiliki jumlah jam yang sama dengan hari Bumi. Ada juga air di Mars, dalam bentuk es air, yang mengurangi kebutuhan untuk mengirim air dari Bumi untuk mendukung koloni Mars

13. Mars Juga Menghadirkan Tantangan untuk Astronot di Masa Depan.

Yang paling penting, atmosfer Mars terlalu tipis untuk kehidupan di Bumi dan hampir seluruhnya terdiri dari karbon dioksida. 

Gravitasi Mars yang lebih rendah juga akan menyebabkan efek negatif jangka panjang pada tulang dan massa otot para astronot, kecuali jika mereka mengambil tindakan pencegahan tertentu.

Suhu rata-rata di Mars juga berada di sekitar Antartika pada titik terdinginnya. Kurangnya medan magnet Mars juga berarti astronot akan selalu menghadapi risiko paparan radiasi matahari dan kosmik. 

Setiap astronot di masa depan akan membutuhkan pelindung radiasi yang berat, membatasi perjalanan ke luar untuk menghindari tingkat radiasi yang berbahaya.

14. Mencapai Mars Merupakan Tantangan Besar.

Saat ini, dibutuhkan sekitar satu tahun untuk mencapai Mars dari Bumi, bahkan menempatkan pesawat tak berawak di bawah tekanan berat. 

Misi berawak ke Mars akan menemukan diri mereka di bawah tekanan yang lebih berat, antara perjalanan panjang dan waktu yang sama lama di lingkungan tertutup. 

Saat ini, para ilmuwan dan insinyur sibuk meneliti teknologi roket baru untuk mempercepat perjalanan ruang angkasa. 

Satu konsep yang sedang dipelajari, roket nuklir, sebenarnya dapat mempersingkat waktu perjalanan ke Mars dari Bumi dari 1 tahun menjadi 2 minggu.

15. Manusia Mars Memiliki Prospek Ekonomi yang Bagus

photoPerseverance NASA di Mars Sukses Kumpulkan Sampel Batuan Ke-9 - (NASA)</span

Manusia atau koloni Mars yang berhasil sampai di planet merah itu dapat mengharapkan banyak peluang. 

Hal tersebut dikarenakan kerak Mars yang kaya logam memberikan peluang untuk penambangan dan pemurnian baik untuk penggunaan lokal maupun ekspor. 

Koloni Mars juga akan menjadi basis yang sangat baik untuk mengeksplorasi dan mengembangkan Sabuk Asteroid.

Mereka juga dapat menyediakan pangkalan untuk kapal dari Bumi ke darat dan mengisi bahan bakar, atau bahkan menyimpan makanan dan air. 

Bahan mentah yang ditambang dari asteroid juga dapat melewatinya, dan disempurnakan sebelum melanjutkan perjalanannya ke Bumi. 

16. Penjajahan Mars Menghadapi Tantangan Etis.

Kritikus berpendapat bahwa kolonisasi ruang angkasa menghidupkan kembali semangat kolonial dan kekaisaran abad ke-19. 

Mereka juga berpendapat bahwa dengan kebangkitan mereka, masalah rasisme dan eksploitasi hanya akan kembali, jika dalam konteks abad ke-21.

Terraforming adalah pilihan jangka panjang lain untuk pengembangan manusia di Mars.

Terraforming melibatkan proses mengubah Mars menjadi planet mirip Bumi.

Ini termasuk suhu yang lebih hangat, banyak air cair, udara yang dapat bernapas, dan kehidupan tumbuhan serta hewan. 

Saat ini, para ilmuwan tidak berpikir tingkat teknologi manusia cukup untuk benar-benar mengubah bentuk Mars.

Mereka juga percaya bahwa tidak mungkin membuat Mars persis seperti Bumi. Namun, para ahli terus mempelajari apakah mungkin membuat Mars cukup seperti Bumi sehingga manusia dapat hidup di permukaannya tanpa pakaian antariksa itu.

Itulah sederet fakta menarik mengenai Planet Mars yang disebut-sebut akan menjadi tempat tinggal manusia di masa depan? Apakah kamu salah satu orang yang mempercayainya?

Baca Juga :

Sederet Fakta Menarik Merkurius, Planet yang Paling Dekat dengan Matahari

SOURCE: NASA | FACTSNET | LIVE SCIENCE

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa