SUKABUMIUPDATE.com - Saat terasa ada yang tidak beres pada kesehatan kita, hal pertama yang akan dikalikan adalah mencari informasi tentang kondisi kita di Internet.
Daftar perawatan dan obat-obatan yang dapat membantu kita muncul di layar Handphone. Sejenak kita merasa seperti kita tahu apa yang harus dilakukan. Namun apakah benar demikian?
Baca Juga :
Saat ini Teknologi memang sudah berkembang dengan pesat, sampai titik seseorang dapat mencari tahu apa yang salah dengan kesehatannya tanpa perlu pergi ke dokter. Bahkan, seseorang dapat bertindak sendiri dalam proses perawatan dirinya tanpa perlu arahan dari seorang dokter.
Seluruh informasi tersebut, tersimpan di genggaman kita dalam bentuk aplikasi di dalam smartphone maupun artikel di dunia maya.
Pengguna aplikasi tinggal menelusuri internet untuk mencari artikel yang tepat atau berbincang dengan Artificial Intelligence dalam bentuk aplikasi dan memberitahukan gejala-gejala yang muncul.
Sebagian besar orang merasa puas dengan jawaban yang mereka terima dari beberapa menit menelusuri informasi-informasi yang sudah tersedia itu.
Lantas bagaimana jika gejala yang muncul itu bersifat rancu? Salah satu contoh jika muncul benjol atau bengkak di leher apakah jawaban yang tersedia itu, mereferensikan kepada benjol akibat trauma, tumor, atau bahkan kelenjar getah bening yang membengkak?
Pada situasi ini, seberapa membantukah internet atau aplikasi?
Mengutip kanal YouTube Neuron, Dokter adalah seseorang yang sudah menghabiskan banyak waktu mempelajari apa yang perlu diketahui di dalam dunia kesehatan.
Memang benar jika informasi yang biasanya diperoleh dari anamnesa merupakan kunci penting dalam menentukan penyebab dari gejala yang muncul. Dan informasi itulah yang diandalkan oleh aplikasi maupun artikel di internet untuk membantu kita.
Akan tetapi, pemeriksaan kesehatan bukan hanya sekedar anamnesa. Pemeriksaan fisik pun perlu dilakukan, ketika seorang dokter akan menilai keadaan pasiennya secara langsung, misalnya dengan menggunakan stetoskop, endoskopi, dan lain-lainnya adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh artikel maupun aplikasi di handphone kita.
Selain itu, pemeriksaan penunjang pun akan dapat lebih leluasa didiskusikan dengan seorang dokter. Salah satu contoh sederhananya adalah tes darah.
Jika kita memilih untuk memakai aplikasi atau artikel yang memberikan jawaban berdasarkan informasi gejala saja, mungkin kita perlu mengingat bahwa gejala penyakit satu bisa sangat mirip dengan gejala penyakit dua, tiga, empat, dan seterusnya.
Di sinilah peran penting pemeriksaan fisik dan berbagai pemeriksaan penunjang yang kita tidak boleh abaikan.
Di antara kemudahan menggunakan smartphone dengan ketepatan diagnosa seorang dokter secara langsung yang mana yang kalian pilih?