SCG Inisiasi Teknologi RDF di Kabupaten Sukabumi, Ubah Sampah Jadi Energi Baru

Selasa 07 Juni 2022, 17:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - SCG, melalui salah satu anak perusahaannya, PT Semen Jawa, inisiasikan pengembangan RDF (Refuse-Derived Fuel) pertama di Kabupaten Sukabumi, yakni di TPA Cimenteng, dengan berlandaskan prinsip ESG guna menghasilkan energi baru dari sampah, mengurangi emisi karbon, serta mendukung pemerintah dalam mengelola permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan target Pemda Sukabumi yaitu pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2025. 

Pengembangan teknologi RDF di TPA Cimenteng ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara perusahaan dan Pemda Sukabumi pada Selasa (7/6/2022) di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

RDF merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari MSW (Municipal Solid Waste) menjadi bahan bakar. Dalam prosesnya, sampah dipisahkan dan dipotong terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran di kiln Semen SCG. Melalui pengembangan RDF ini, sampah dapat diolah sampai tidak bersisa dengan menggunakan metode Co-Processing dengan suhu 1.4500 C di Klin semen.

Somchai Dumrongsil, Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi mengatakan pengembangan teknologi RDF ini merupakan inisiasi SCG untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.

Secara bisnis, RDF akan bermanfaat untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil karena teknologi ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar. Sementara bagi lingkungan, RDF merupakan solusi bagi pengolahan sampah yang jumlahnya kian meningkat di Kabupaten Sukabumi

“Dengan prinsip ESG dan pengalaman selama lebih dari 25 tahun dalam menerapkan teknologi RDF di Thailand, SCG yakin bahwa RDF di Sukabumi akan dapat mendatangkan manfaat baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun lingkungan yang lebih berkelanjutan,” kata Somchai dikutip dari rilis yang diterima sukabumiupdate.com.

photoSCG melalui PT Semen Jawa, menandatangani Kesepakatan dengan Pemkab Sukabumi yang menandai dimulainya pengembangan Teknologi RDF di TPA Cimenteng. - (Istimewa)</span

Pengembangan teknologi RDF pertama di Sukabumi ini dilakukan di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, volume sampah pada TPA Cimenteng sebanyak 220 ton/hari, yang berasal dari 27 kecamatan, telah melebihi kapasitas maksimumnya dengan jumlah lahan yang tidak memadai. Nantinya, Sampah yang masuk ke TPA Cimenteng akan dipilah dan diproses menggunakan teknologi RDF untuk diubah menjadi energi baru.

“PT Semen Jawa yang merupakan pabrik semen dengan konsep green and clean factory menjadi perusahaan pertama di Kabupaten Sukabumi yang fokus terhadap pengembangan teknologi RDF. Kesadaran lingkungan menjadi prioritas kami dalam menjalankan bisnis sesuai dengan kerangka kerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola),” ujar Somchai.

Adapun pembangunan sarana dan prasarana untuk pengembangan teknologi RDF ini akan mulai dilakukan pada 2022 dan ditargetkan akan beroperasi pada 2023.

“Kami percaya bahwa permasalahan lingkungan dapat teratasi dengan melakukan langkah nyata dan kolaborasi sinergis untuk Sukabumi yang lebih baik,” tutup Somchai.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengapresiasi inisiasi dan inovasi dari PT Semen Jawa dalam mendukung terciptanya energi baru dan mengatasi permasalahan lingkungan. 

“Kami harap melalui kerjasama dan kolaborasi pemanfaatan sampah menjadi energi RDF ini, permasalahan pengurangan dan penumpukkan sampah di Kabupaten Sukabumi dapat diatasi tanpa harus membuka lahan TPA baru, serta dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Pengembangan RDF ini juga, lanjut Marwan, menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan RDF sebagai subtitusi energi batubara yang akan digunakan di industri semen di Kabupaten Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)