SUKABUMIUPDATE.com - Kita pasti sudah mengenal berbagai macam balapan yang ada di dunia, baik itu yang menggunakan hewan, kendaraan, bahkan manusianya itu sendiri.
Tapi tahukah kamu ternyata di dunia ini ada balapan yang dilakukan di air dengan menggunakan sebuah kapal. Jika kamu mengira ini balapan perahu dayung, kamu salah!
Balap kapal ini menggunakan kapal layar dan disebut-sebut menjadi salah satu balap kapal terekstrim di dunia, dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara.
Jika kamu ingin lebih tahu, simak artikel ini karena kita akan berkenalan dengan balap kapal paling ekstrem yang bernama Volvo Ocean Race.
1. Sejarah Ocean Race
Balap kapal ini sudah ada sejak tahun 1973 di Inggris. Lomba itu merupakan lomba keliling dunia menggunakan kapal layar, dan disponsori oleh perusahaan penyulingan yang bernama Whitbread.
Kala itu ada 17 kapal dengan total awak kapal berjumlah 167 orang. Lomba sendiri direncanakan akan menempuh jarak sejauh 50.900 km dengan titik awal di Portsmouth Inggris dan menempuh rute yang dulu sempat digunakan kapal-kapal dagang dalam membawa barang ke seluruh dunia.
Kemudian pada tahun 2001 perusahaan otomotif Volvo menjadi sponsor dan nama lomba ini pun berubah menjadi Volvo Ocean Race, kemudian rutenya pun mendapat penyesuaian dengan kondisi yang ada.
Edisi terakhir balap kapal ini dilangsungkan pada tahun 2017/2018. Rencananya Volvo Ocean Race akan kembali digelar dimulai dari Alicante, Spanyol pada musim gugur 2022.
2. Perlu waktu 9 bulan untuk sampai finish
Mengingat jarak nya yang begitu jauh menjadikan balap kapal ini membutuhkan waktu hingga sembilan bulan untuk menyelesaikan lomba hingga garis finish.
Para peserta harus melewati semua lautan ekstrim yang ada di dunia dengan menggunakan kapal layar sepanjang 20 meter.
Selain itu peserta juga harus melalui ombak dengan tinggi yang bisa mencapai 30 meter, menembus ganasnya badai di lautan, melewati dinginnya malam yang sepi dan mencekam, peserta terus berpacu melewati semua itu untuk menjadi sang juara.
Volvo Ocean Race dibagi menjadi 9 etape. Semua peserta akan memulai lomba dari Alicante, Spanyol, melalui Cape Town di Afrika Selatan, lalu ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, lanjut ke Sanya, China, kemudian melewati samudra Pasifik menuju Auckland, Selandia Baru, dilanjutkan ke Itajai, Brazil, lalu ke Newport, AS, melintasi samudra atlantik menuju Lisbon, Portugal, kemudian ke Lorient, Prancis, baru finish di Gothenburg, Swedia.
Mengutip dari buletin Ocean Race, mantan atlet Olimpiade Knut Frostad menyatakan Volvo Ocean Race adalah perlombaan yang sangat panjang dan berat. Peserta harus berjuang sampai batas kemampuan manusia siang dan malam tanpa henti.
3. Sulit bagi penonton menyaksikan keseluruhan lomba
Dengan rute yang ada maka hampir tidak mungkin untuk penonton menyaksikan lomba secara penuh, mengingat peserta harus berkeliling dunia melewati samudra Atlantik, Hindia, Pasifik, bahkan melewati tempat yang disebut point nemo.
Point Nemo adalah sebuah lokasi di samudra pasifik yang memiliki jarak terjauh dari semua daratan di Bumi. Jarak terdekat dengan daratan mencapai 2.688 km, jarak ini lebih jauh dari pada jarak bumi dengan stasiun luar angkasa Internasional ISS (International Space Station).
Namun, hal itu pula lah yang menjadikan orang-orang penasaran dan ingin menyaksikan balap kapal ini secara langsung. Tapi sayang, penonton tidak bisa mengikuti peserta ke lautan lepas.
Maka setiap peserta tiba di persinggahan akan diadakan lomba tambahan dengan jarak beberapa kilometer. Lomba tambahan ini diadakan di area pelabuhan menuju laut lepas kemudian kembali ke pelabuhan.
Selain itu dengan kemajuan teknologi, kini setiap kapal dilengkapi kamera onboard yang akan merekam kejadian selama balapan berlangsung, sehingga dengan kamera onboard ini penonton dapat menyaksikan rangkaian lomba dari layar kaca.
Pada edisi terakhir yaitu tahun 2017/2018 sebanyak 2,5 juta penonton hadir memadati Race Village untuk merasakan langsung atmosfer lomba. Sementara jutaan lainya menyaksikan melalui video streaming dan juga televisi.
4. Insiden yang pernah terjadi dalam Ocean Race
Edisi lomba terakhir 2017/2018 juga menghadirkan insiden dimana seorang kapten kapal Scallywag tim Sung Hung Kai yang bernama John Fisher berumur 47 tahun terlempar ke laut di lautan Cape Horn, Chili pada 26 maret.
Kemudian tim melakukan pencarian menyeluruh sejauh 1.400 mil laut di sebelah barat Cape Horn, namun hasilnya nihil. Catatan, Fisher telah berkompetisi dalam lomba sejauh 45.000 mil laut untuk pertama kalinya.
Masih di edisi lomba 2017/2018 ada insiden yang dialami kapal Vestas 11th Hour Racing pada 19 Januari 2018. Kala itu Vestas tengah bersaing dengan kapal tim Dongfeng China untuk memperebutkan tempat ke 2.
Namun nahas, kapal Vestas terlibat tabrakan dengan perahu nelayan di 30 mil tenggara Hong Kong yang menyebabkan satu orang nelayan meninggal dunia, sementara awak Vestas sendiri semuanya dinyatakan selamat.
Mundur ke tahun 2006, seorang pelaut asal Belanda bernama Hans Horrevoets juga meninggal setelah dirinya jatuh ke laut di Atlantik Utara.
Kemudian pada edisi awal lomba yaitu tahun 1973/1974 juga terjadi insiden dimana tiga orang meninggal setelah tersapu ke laut.
5. Apa yang didapatkan tim Juara?
Ternyata pemenang Volvo Ocean Race tidak mendapatkan uang sebagai hadiah. Tapi hanya berupa trofi ocean race dan mendapat pengakuan bahwa mereka merupakan orang-orang tangguh yang berhasil melintasi semua lautan di dunia yang terkenal ekstrim.
Trofi sendiri terbuat dari plat aluminium dan perak, memiliki tinggi 70 cm dan berat 9 kg. Trofi berupa rangkaian ring, dengan setiap ring terukir nama tahun, edisi lomba, nama kapal pemenang dan nama nahkoda kapal itu.
Lingkaran baru akan ditambahkan setiap edisinya dan menjadikan trofi itu menjadi tantangan teknis tersendiri bagi pihak penyelenggara sama seperti Volvo Ocean Race sendiri.