SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan Ancol, Jakarta Utara, resmi ditetapkan sebagai lintasan sirkuit Formula E Jakarta. Ajang ini rencananya bakal digelar pada Juni 2022. Lantas sebenarnya apa sih Formula E itu? Apakah sama dengan balapan lainnya yang menyandang nama Formula?
Balapan Formula E berbeda dengan Formula 1, Formula E menggunakan mobil balap dengan tenaga listrik. Seperti dilansir dari Tempo, konsep balapan Formula 1 disusun pada 2011 di Paris oleh presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA) Jean Todt dan pengusaha Spanyol Alejandro Agag, yang saat ini menjadi ketua Formula E Holdings.
Balapan ini digelar untuk bisa mengangkat industri mobil listrik sekaligus sebagai usaha untuk mendukung pengurangan emisi karbon dioksida dan menggantinya dengan listrik yang dianggap lebih hemat bahan bakar.
Balapan perdana diadakan di Beijing pada September 2014 dan sejak tahun 2020, seri ini memiliki status kejuaraan dunia FIA.
Balapan Formula E pada 2022 akan menjadi seri kedelapan. Akan ada 18 seri balapan yang berlangsung, dengan Jakarta menjadi tuan rumah seri kesembilan.
Alasan Formula E Digelar di Jakarta
Pada 2019 lalu, FIA selaku penyelenggara Formula E menjelaskan alasan pemilihan Jakarta sebagai salah satu tuan rumah pagelaran Formula E.
Chief Championship Officer Formula E, Alberto Longo mengatakan, kota Jakarta memiliki visi misi yang sama terkait dengan isu-isu lingkungan.
“Dan alasan mengapa Jakarta adalah karena gubernur memiliki visi yang sama. Dan visinya tidak lebih dari kita perlu merawat bumi kita, kita perlu saling menjaga sebagai orang yang hidup di kota besar dan polusi di kota-kota semakin banyak. Ini (Formula E) juga merupakan senjata melawan perubahan iklim dan melawan polusi kota,” kata Longo di Monas, Jakarta Pusat (20/9/2019).
Ancol Terpilih Jadi Sirkuit Formula E Jakarta 2022
Ketua Organizing Committee Formula E, Ahmad Sahroni menjelaskan, Ancol dipilih setelah melalui pembahasan yang dilakukan oleh FIA dan Formula E Operation (FEO).
"Dari akhir dua lembaga tersebut barulah tadi pagi, diberikan persetujuan sirkuit untuk penyelenggaraan Formula E di Jakarta, di Ancol," ujar Sahroni seperti dikutip dari suara.com.
Sahroni menyebut Ancol sesuai dengan kriteria untuk ajang balap Formula E, yakni di tengah kota dan ikonik.
"Ancol adalah tempat yang dinamis dan ikonik di Jakarta dan tidak mengganggu sarana prasarana yang lain," pungkasnya.
Sebelum Ancol terpilih, ada empat opsi lintasan lainnya, yakni JIExpo Kemayoran, Jalan Sudirman, Jakarta International Stadium (JIS), dan Pantai Indah Kapuk. JIExpo juga sempat menjadi salah satu dari dua pilihan terakhir bersama Ancol.
Nah, sebelum kita juga mengetahui bagaimana kondisi terakhir persiapan Formula E di Jakarta, sebaiknya kita ketahui fakta-fakta menarik mengenai balapan Formula E yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Sumber Tenaga Mobil
Mesin mobil di Formula E mempunyai sumber tenaga yang berasal dari Baterai Lithium-Ion dengan daya 28 kWh.
Dari sistem tersebut, tenaga yang dihasilkan dipadukan dengan berbagai jenis girboks tergantung keinginan pabrikan dan pengemudi.
Dengan begitu, mobil Formula E mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 3 detik saja.
2. Ukuran Pelek Ban
Mobil-mobil pembalap Formula E diharuskan menggunakan ban dengan ukuran pelek 18 inci di mana pelek tersebut diselimuti oleh ban dengan alur yang bisa digunakan dalam dua kondisi berbeda, yakni kering dan basah.
Oleh karena itu, meski cuaca sedang hujan, Formula E tetap bisa digelar.
3. Sistem Balapan
Berbeda dengan Formula 1 yang berlangsung tiga hari, balapan Formula E hanya digelar sehari saja itupun sehari penuh karena pada pagi hari ada dua latihan bebas (45 menit dan 30 menit), setelah itu dilakukan sesi kualifikasi (sekitar sejam). Sedangkan Lomba akan berlangsung 45 menit plus satu putaran.
Satu hari all in balapan tersebut ditujukan agar tidak mengganggu jalannya aktivitas di kota tuan rumah. Hal ini dikarenakan setiap destinasi atau spot sirkuit Formula E biasanya menggunakan jalan umum.
Kemudian Formula E hanya berjumlah 10 seri saja setiap musimnya.
4. Sistem Penilaian
Untuk sistem penilaian, Formula E sama dengan Formula 1, dimana pembalap yang juara mendapat nilai 25, runner-up meraih 18, dan yang di urutan ketiga mendapat 15.
Tim yang finis 10 besar akan kebagian poin. Dengan sistem pembagian dari 1 hingga 10 berdasarkan urutan: 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1.
5. Pit Stop
Karena menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya, mobil-mobil balap di Formula E mempunyai hal yang beda ketika masuk ke pit stop. Jika daya baterai sudah habis, mereka tidak bisa menggunakan mobilnya lagi dan harus berganti mobil.
Dengan demikian, tidak ada pengisian ulang di baterainya dan tidak perlu mengganti ban. Karena cukup singkat dan tidak terlalu ribet, di pit stopnya pun hanya ada dua orang saja yang membantu para pembalap pindah atau ganti mobil.
6. Tim Peserta Formula E 2022
Balapan akan diikuti 12 tim yang masing-masing menyertakan dua pembalap.
Inilah daftar tim untuk 2022:
1. Envision Racing (Inggris)
Pembalap: Robin Frijns (Belanda), Nick Cassidy (Selandia Baru).
2. NIO 333 FE Team (Cina)
Pembalap: Oliver Turvey (Inggris), satu kursi masih kosong.
3. Jaguar TCS Racing (Inggris)
Pembalap: Mitch Evans (Selandia Baru), Sam Bird (Inggris).
4. ROKiT Venturi Racing (Monako)
Pembalap: Lucas di Grassi (Brasil), Edoardo Mortara (Swiss).
5. DS Techeetah (Cina)
Pembalap: António Félix da Costa (portugal), satu kursi masih kosong.
6. Nissan e.dams (Prancis)
Pembalap: Sébastien Buemi (Swiss), Maximilian Günther (Jerman).
7. Avalanche Andretti Formula E (AS)
Pembalap: Jake Dennis (Inggris), satu kursi masih kosong.
8. Mahindra Racing (India)
Pembalap: Alexander Sims (Inggris), Oliver Rowland (Inggris).
9. TAG Heuer Porsche Formula E Team (Jerman)
Pembalap: André Lotterer (Jerman), Pascal Wehrlein (Jerman).
10. Dragon / Penske Autosport (AS)
Pembalap: masih kosong
11. Mercedes-EQ Formula E Team (Jerman)
Pembalap: masih kosong.
7. Daftar Juara Formula E Sebelumnya
- 2014–15: Nelson Piquet Jr (NEXTEV TCR)
- 2015–16: Sebastien Buemi (Renault e.dams)
- 2016–17: Lucas di Grassi (Abt Schaeffler Audi Sport)
- 2017–18: Jean-Éric Vergne (Techeetah)
- 2018–19: Jean-Éric Vergne (DS Techeetah)
- 2019–20: António Félix da Costa (DS Techeetah)
- 2020–21: Nyck de Vries (Mercedes-EQ Formula E Team).
8. Jadwal Balapan 2022
1. Diriyah ePrix: Sirkuit Jalan Riyadh, Arab Saudi, 28 Januari 2022.
2. Diriyah ePrix: Sirkuit Jalan Riyadh, Arab Saudi, 29 Januari 2022.
3. Mexico City ePrix: Autodromo Hermanos Rodríguez, Meksiko, 12 Februari 2022.
4. Belum ditetapkan, 5 Maret 2022.
5. Belum ditetapkan (Cina), 19 Maret 2022.
6. Rome ePrix : Sirkuit Cittadino dell’EUR, Italia, 9 April 2022.
7. Monaco ePrix: Sirkuit Monaco, 30 April 2022.
8. Berlin ePrix: Sirkuit Jalan Bandara Tempelhof, Jerman, 14 Mei 2022.
9. Jakarta ePrix : Sirkuit Jalan Ancol, Jakarta, Indonesia, 4 Juni 2022.
10. Vancouver ePrix: Sirkuit Jalanan Vancouver, Kanada, 2 Juli 2022.
11. New York City ePrix: Sirkuit Jalan Brooklyn, Amerika Serikat, 16 Juli 2022.
12. New York City ePrix: Sirkuit Jalan Brooklyn, Amerika Serikat, 17 Juli 2022.
13. London ePrix: Excel London, Inggris, 30 Juli 2022.
14. London ePrix: Excel London, Inggris, 31 Juli 2022.
15. Seoul ePrix: Sirkuit Jalan Seoul Korea Selatan, 13 Agustus 2022.
16. Seoul ePrix: Sirkuit Jalan Seoul Korea Selatan, 14 Agustus 2022.