SUKABUMIUPDATE.com - Atlet para-powerlifting Ni Nengah Widiasih, yang tampil di kelas 41 kg putri pada Paralimpiade Tokyo 2020, berhasil menyumbang medali pertama untuk Indonesia. Atlet berusia 28 tahun ini berhasil menyabet medali perak di nomor ini.
Pertandingan ini berlangsung di Hall Tokyo International Forum, Kamis, 28 Agustus 2021. Widiasih memulai pertandingan pada pukul 13.00 waktu setempat atau 11.00 WIB.
Atlet asal Bali ini bersaing dengan sembilan wakil dari negara lainnya. Mereka adalah Lara Aparecida de Lima (Brazil), Guo Lingling (Cina), dan Cristina Poblador Granados (Kolombia).
Selain itu ada juga Leidy Rodriguez (Kuba), Zoe Newson (Inggris Raya), Hellen Wawira Kariuki (Kenya), Noura Baddour (Suriah), Maryn Kopiika (Ukraina), dan Clara Sarahy Fuentes Monasterio (Venezuela).
Pada angkatan pertama, atlet kelahiran 12 Desember 1992 ini berhasil mengangkat beban seberat 96 kilogram. Namun, ia gagal mengangkat beban 98 kg yang dilakukan pada percobaan kedua. Pada angkatan ketiga, Widiasih berhasil memperbaiki catatannya melalui angkatan 98 kilogram.
Lifter andalan Cina, Guo Lingling berhasil melakukan angkatan terbaik yakni 108 kg, yang menempatkannya sebagai peraih medali emas. Medali perunggu berhasil diraih oleh Fuentes Monasterio dari Venezuela dengan angkatan 97 kg.
Pencapaian Widi ini melampaui target yang diberikan oleh National Olympic Committee. NPC Indonesia sendiri mencanangkan perunggu untuk cabang para-powerlifting. Widiasih menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada cabang para-powerlifting.
Widiasih adalah peraih perunggu Paralimpiade Rio de Janeiro, Brasil pada 2016. Ketika itu, dia menempati peringkat ketiga setelah mencatatkan angkatan terbaik 95kg. Sementara emas diraih wakil Turki Nazmiye Muratli dengan 104 kg dan perak diraih Zhe Chui asal China dengan 102kg.
Kontingen Indonesia berpeluang menambah raihan medali di Paralimpiade Tokyo pada hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021. Peluang itu hadir melalui para-balap sepeda Muhammad Fadli Imammudin.
SUMBER: TEMPO.CO