SUKABUMIUPDATE.com - Kejutan MotoGP 2020 diprediksi akan berlanjut ketika para pembalap melakoni seri balap MotoGP Prancis, akhir pekan ini. Cuaca di Sirkuit Le Mans yang basah diprediksi terjadi sehingga balapan di Prancis akan menjadi balapan basah pertama musim ini. Tim dan pembalap pun akan beradaptasi dengan menyiapkan ban yang cocok untuk motornya.
Balapan terakhir MotoGP yang basah kuyup adalah seri terakhir pada MotoGP 2018 di Valencia. Bos tim KTM Tech3 Herve Ponchoral mengatakan ramalan cuaca dan hujan selama sepekan ke depan sangat mengkhawatirkan timnya.
"Sejauh ini, kami tidak memiliki balapan basah tahun ini, jadi suatu hari mungkin juga menarik untuk melihat bagaimana motor bekerja dalam kondisi ini, bagaimana kami dapat memanfaatkan ban basah yang sangat grippy dari Michelin dan juga untuk melihat seberapa baik Miguel Oliveira dan Iker Lecuona bisa jadi basah kuyup," kata dia, dikutip dari Tempo.co, Selasa 6 Oktober 2020.
Menurut Herve Ponchoral, "Situasi dan cuaca seperti ini bukan sesuatu yang sangat kami senangi, tetapi jika kami harus menghadapinya. Kami akan berusaha merekam data sebanyak yang kami bisa dan menjadi sekompetitif mungkin. Di luar itu, tidak banyak yang bisa dikatakan. Selalu ada balapan ketat di Le Mans dan seharusnya tidak berbeda tahun ini."
Sementara itu, pembalap Ducati Andrea Dovizioso, pembalap Suzuki Alex Rins, dan pembalap KTM Pol Espargaro akan kembali bersaing di Perancis. Ketiganya bertemu saat balapan dengan cuaca yang basah pada MotoGP Valencia pada 2018.
Adapun pemimpin klasemen MotoGP 2020 Fabio Quartararo dan Joan Mir akan merasakan balapan pertama dengan cuaca yang berbeda pada seri tersebut. Para pembalap rookie seperti Brad Binder, Francesco Bagnaia, Alex Marquez dan Iker Lecuona juga menantikan debutnya di balapan basah kali ini setelah menjalani beberapa seri awal pada suhu yang tinggi.
Herve Ponchoral menambahkan timnya mengincar hasil maksimal pada balapan di Le Mans. Sebabnya, Miguel Oliveira dari Tech3, pemenang seri MotoGP Styria, menderita DNF ketiganya di Catalunya. Ia pun merosot ke posisi kesembilan klasemen dengan 59 poin atau berselisih 49 poin dari pemuncak klasemen Fabio Quartararo.
"Kami telah menjauh dari pemimpin klasemen karena DNF di Montmeló, tetapi kami masih ingin melawan, untuk mencetak beberapa poin penting agar memiliki kesempatan untuk tetap berada di 8 besar. Pembalap dan para insinyur KTM terus bekerja untuk lebih mengembangkan RC16," kata Poncharal.
Sumber: Tempo.co