SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia sukses mencapai target di sektor beregu dan perorangan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior atau BWF World Junior Championships 2018. Sebanyak lima medali dipastikan akan dibawa pulang ke tanah air dari Markham Pan Am Venue, Ontario, Kanada, yakni satu emas, satu perak dan tiga perunggu.
Medali emas dan perak didapatkan oleh Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, yang berhadapan dengan rekannya sendiri, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sementara tiga medali perunggu dipersembahkan oleh nomor beregu campuran dan dua pasangan ganda putri, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma.
Susy Susanti, manajer tim Indonesia, menyebut hasil tersebut cukup melegakan. "Di nomor beregu kami pasang minimal semifinal, karena melihat kekuatan yang tidak semua merata. Di tunggal masih kurang, tapi di ganda kami kuat," kata dia.
Ia melanjutkan, "Untuk nomor perorangan, sesuai prediksi bahwa kami berharap di ganda putri dan ganda campuran. Kemarin ganda putri hampir bisa lolos juga. Tapi dengan all Indonesian final ganda campuran juga sudah cukup baik. Ke depannya kami harus lebih kerja keras lagi. Karena kami inginnya di semua sektor bisa mencapai prestasi.”
Secara umum Susy menilai penampilan para atlet sudah cukup baik, meski tetap ada yang perlu ditingkatkan. Ia dan tim pelatih juga sudah mempersiapkan pemain pelapis untuk kejuaraan dunia junior berikutnya. Ia berharap para junior yang masih ada kesempatan bertanding tahun depan, bisa mengambil pengalaman dari laga kali ini.
“Sebagian pemain besar yang kami bawa merupakan gabungan, ada yang tahun ini akhir junior, tapi ada juga yang masih bisa satu sampai dua kali atau bahkan tiga kali lagi turun di junior. Jadi suatu hal yang bagus juga untuk pengalaman,” ujar Susy.
Dalam kejuaraan bergengsi terbseut, para pemain Indonesia diberi beban berbeda. "Ada yang untuk mencari pengalaman, ada juga pemain yang dipersiapkan juga," kata Susy.
Dari pemain kelahiran 2001 kami masih ada Febriana (Dwipuji Kusuma), Chika (Putri Syaikah), Nita (Violina Marwah), 2002 ada Indah (Cahya Sari Jamil). Tunggal putri 2001 kami ada Yasnita (Enggira Setiawan), 2002 ada Putri (Kusuma Wardani), 2003 ada Stephani (Widjaya).
"Jadi semua ada lapisan. Target-target semua atlet juga berbeda. Sehingga untuk kedepannya sudah terplaning dengan baik dan lebih detil. Supaya ada gambaran untuk Asia Junior kemudian untuk World Junior Championships berikutnya,” jelas Susy lagi.
Sumber: Tempo