SUKABUMIUPDATE.com - Petinju wanita Indonesia, Huswatun Hasanah, 20 tahun, hanya berhasil meraih medali perunggu Kelas Ringan (60 kg ) Putri Asian Games 2018. Dalam pertandingan semifinal di Hall C JIExpo Kemayoran, Jumat, 31 Agustus 2018, ia harus mengakui keunggulan petinju Thailand, Sudaporn Seesondee.
“Saya harus banyak belajar lagi. Mungkin kurang terbiasa ya lawan petinju kidal,” kata Huswatun usai laga. Huswatun kalah dengan skor 5-0 dari lawannya yang berusia 27 tahun itu.
Di ring terlihat, Huswatun memang kalah pengalaman. Bagi Seesondee Asian Games ini menjadi tampilannya yang ketiga Sementara, Huswatun baru pertama kali mengikuti ajang olahraga multicabang yang digelar empat tahunan ini. “Iya, ini Asian Games pertama saya. Ke depan saya harus berlatih lebih banyak lagi,” kata petinju asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu.
Meski hanya meraih perunggu, Huswatun tetap bersyukur. “Targetnya untuk dapat medali. Terimakasih untuk masyarakat Indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan. Dukungannya luar biasa sekali,” kata dia.
Kepala Pelatih Tim Tinju Indonesia, Adi Suwandana menilai permainan Huswatun tak sebaik ketika di babak 8 besar. Salah satu penyebabnya ialah minimnya jam terbang para petinju Indonesia.
“Ke depan kita harus diberikan banyak kesempatan untuk melakukan try out. Kalau sekedar latihan saja, segala teknik itu sama, enggak bisa kita evaluasi. Harus ada tolak ukur dan perlu banyak try out,” kata Adi.
Medali perunggu bagi petinju putri Indonesia sudah merupakan prestasi. Petinju putri Indonesia di laga Asian Games sebelumnya tidak pernah menembus babak semifinal. Untuk cabang tinju pun Indonesia terakhir meraih medali pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand.
Indonesia masih memiliki satu wakil di semifinal Asian Games ini. Di kelas bantam (56 kg) putra, Sunan Agung Amogram akan melawan petinju Uzbekistan, Mirazizbek Mirzakhalilov.
Sumber: Tempo