SUKABUMIUPDATE.com - Mantan atlet bulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia Icuk Sugiarto mengkritik masih kurangnya kesiapan fisik atlet Indonesia di Piala Thomas 2018 yang baru saja berakhir. Hal ini terutama terlihat dari tunggal putra Indonesia.
"Saya melihat secara teknis di televisi, di situ terlihat performa dari kemampuan fisik kurang menunjang. Sehingga kalau diajak bermain rubber (tiga game) fisiknya kurang menunjang," ujar Icuk saat ditemui di rumah dinas Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, di Kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 28 Mei 2018.
Tim Thomas Indonesia harus kandas di babak semifinal dari Cina. Dua tunggal Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie harus takluk dari wakil. Cina Cheng Long dan Shi Yuqi. Dua kekalahan itu memastikan Indonesia harus kalah 3-1 dari Cina.
Icuk mengatakan kurangnya kesiapan fisik atlet Indonesia berpengaruh pada permainan. Selain terlalu kelelahan di set penentuan, faktor ini juga mempengaruhi mental bertanding para pemain. "Jadi kemampuan fisik yang kurang baik berdampak pada mental, penampilan di lapangan," kata Juara Dunia tahun 1983 lalu itu.
Icuk pun menilai lawan yang dihadapi Indonesia memang tergolong berat. Cina merupakan unggulan pertama di Piala Thomas 2018 ini. Pada akhirnya keluar sebagai juara setelah menaklukkan Jepang dengan skor 3-1.
Meski begitu Icuk menilai tim Thomas Indonesia seharusnya bisa bicara lebih banyak di turnamen beregu dua tahunan itu. Apalagi ia menilai secara materi pemain Indonesia tak tertinggal dari negara-negara kuat lainnya.
"Secara teknis adik-adik kita harusnya bisa tampil lebih dari itu. Saya lebih banyak melihat kesiapan saja yang belum maksimal," kata Icuk.
Tim Thomas Indonesia gagal memenuhi target untuk membawa pulang trofi Thomas. Capaian ini bahkan lebih buruk dari tahun 2016 lalu saat Indonesia berhasil menembus final turnamen bulu tangkis beregu itu sebelum ditaklukkan Denmark. Indonesia terakhir menjadi kampiun pada tahun 2002 silam.
Sumber: Tempo