SUKABUMIUPDATE.com - Paramotor adalah salah satu cabang olahraga (cabor) yang ada di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumatera Utara (Sumut) 2024. Kabar baiknya, Kontingen Jawa Barat (Jabar) berhasil menjadi juara umum dengan perolehan tiga medali emas.
Lebih detail, Technical Delegate (TD) Paramotor Cahyo Alkantana mengatakan, Paramotor Jawa Barat total menyabet tujuh medali, yaitu tiga emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Di cabang olahraga Paramotor, memungkinkan pilot untuk terbang bebas di udara dengan mengendalikan parasut serta menggunakan mesin untuk memberikan dorongan ke depan.
Baca Juga: Jabar Disusul Jatim, Update Top 5 Klasemen Sementara PON XXI Aceh Sumut 2024
Lantas, apa itu paramotor? Simak ulasannya berikut ini sebagaimana dilansir dari penneylawyers.com:
Mengenal Olahraga Paramotor
Paramotor adalah paralayang bermotor yang digunakan untuk terbang. Sebuah baling-baling, yang biasanya ditenagai oleh mesin dua tak kecil, diikatkan ke punggung pilot. Paralayang dipasang pada pilot dengan karabiner.
Untuk lepas landas, pilot paramotor menyalakan mesin, lalu memberikan gas pada paramotor melalui katup gas genggam untuk mendapatkan daya angkat. Lepas landas dan mendarat biasanya dilakukan di lapangan terbuka.
Diketahui, pilot paramotor tidak memerlukan izin untuk lepas landas atau mendarat. Bahkan, pilot paramotor tidak perlu berkomunikasi dengan menara penerbangan di titik mana pun.
Kemudian, tidak ada persyaratan sertifikasi formal untuk pilot paramotor. Namun, pelatihan paramotor sangat disarankan oleh United States Powered Paragliding Association, yang mengarahkan orang-orang ke pedoman FAA.
Baca Juga: 9 Manfaat Rutin Steam Motor, Gak Cuma Bikin Bersih!
Paramotor adalah mesin terbang yang relatif sederhana, yang hanya terdiri dari sabuk pengaman, mesin, dan paralayang. Pilot paramotor mengendalikan kecepatan dengan tuas gas genggam.
Untuk mengendalikan arah dan ketinggian paramotor, pilot harus mengendalikan paralayang, seperti yang dilakukan saat terbang dengan paralayang standar tanpa motor. Namun, tidak seperti paralayang, penggunaan termal (udara panas) untuk memperoleh ketinggian lebih tinggi tidak diperlukan.
Paramotor modern dikembangkan pada tahun 1980-an. Baling-baling paramotor dirancang untuk kecepatan tinggi dan putaran tinggi. Sayap, atau parasail, memiliki pemangkas yang memungkinkan pilot untuk menyesuaikan sudut serang untuk naik atau turun paramotor.
Paramotor dapat mencapai kecepatan maksimum, yang memungkinkan pilot untuk mendapatkan ketinggian tertentu. Sayap yang dipangkas memungkinkan pilot untuk memperlambat dan turun. Seorang pilot dapat mengubah sudut serang melalui sistem katrol, yang dioperasikan oleh tangan dan kaki mereka.
Baca Juga: Bangga! Jawa Barat Juara Umum Cabor Paramotor PON XXI Aceh Sumut 2024
Seperti semua bentuk penerbangan, lepas landas dan pendaratan adalah aspek yang paling menantang dalam menerbangkan paramotor.
Lepas landas memerlukan start berlari, sehingga kegagalan untuk mendapatkan kecepatan yang cukup dapat mengakibatkan pembatalan lepas landas. Semakin berat pilot, dan semakin berat peralatannya, semakin sulit untuk mendapatkan kecepatan yang diperlukan untuk lepas landas.
Mendarat dengan paramotor juga sama sulitnya dengan lepas landas. Pilot berusaha untuk selalu mendarat melawan arah angin dan di lapangan terbuka.
Mengendalikan paralayang dengan benar, yang dikenal sebagai "layang-layang," harus dikuasai untuk mendarat dengan aman. Ketika pilot mendarat, mereka biasanya menyentuh tanah dan berlari di sepanjang tanah untuk memperlambat hingga berhenti.
Saat tidak digunakan, semua perlengkapan dan peralatan terbang dapat disimpan di trailer tertutup atau garasi, sehingga tidak memerlukan hanggar seperti jika memiliki pesawat terbang.
Penting untuk dicatat: Artikel ini merupakan tinjauan informasi umum, dan tidak dimaksudkan sebagai panduan dalam hal apa pun untuk paramotoring.
Sumber: penneylawyers.com