SUKABUMIUPDATE.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberi apresiasi new logo and new branding Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah kepemimpinan Menteri Dito Ariotedjo.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar menyebut LPDUK sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pengelolaan dana dan usaha keolahragaan, harus bisa menyalurkan dananya ke berbagai platform industri olahraga (sport industry) dengan spirit baru ini.
Jika dikelola dengan baik, kata Bamsoet, industri olahraga memiliki nilai ekonomi yang sangat luar biasa. Maka ekosistem olahraga harus berjalan dengan baik untuk menumbuhkan serta mengembangkan potensi tersebut.
Baca Juga: Bamsoet Harap Roadmap Indonesia Emas 2045 yang Disusun Kadin Jadi Panduan RPJPN
Merujuk laman resmi Media Asatu Milenial, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan, upaya dapat dilakukab mulai dari pembinaan atlet hingga induk organisasi cabang olahraganya.
"Karenanya, Kemenpora RI sebagai leading sector perlu mendapat perhatian lebih. Baik dari sisi anggaran maupun dari sisi pride (kebanggaan). Ironisnya, anggaran Kemenpora RI per tahun hanya sekitar Rp2,1 triliun. Masih jauh lebih besar gaji Lionel Messi pada saat bergabung di Barcelona dengan kontrak sekitar Rp2,3 triliun, maupun gaji Christiano Ronaldo di klub Al-Nassr Arab Saudi yang mencapai Rp 3 triliun per tahun," ujar Bamsoet dalam acara Local and Proud: Championing the Advancement of Indonesia’s Sport Industry, dalam rangkaian event IDEAFEST 2023, di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (30/9/2023) lalu.
Bamsoet menjelaskan, dengan keterbatasan saat ini, sektor industri olahraga di Tanah Air telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Terlihat dari tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 13,3% dari tahun 2013 hingga 2019.
Baca Juga: Respon Bamsoet Soal Live TikTok Eksploitasi Anak di Panti Asuhan Medan
Lebih lengkap, Data BPS melaporkan, pada tahun 2019, sektor industri olahraga memberikan kontribusi sekitar Rp34,5 triliun atau US$2,3 miliar terhadap PDB, dan mempekerjakan lebih dari 170 ribu orang.
"Prospek menjanjikan dalam industri olahraga juga tercermin dari laporan Research and Markets.com yang memproyeksikan pasar olahraga di Indonesia tumbuh per tahun sebesar 8,7%selama periode 2020-2025. Didorong meningkatnya popularitas olahraga dan aktivitas kebugaran, meningkatnya pendapatan yang dibelanjakan, serta meningkatnya minat pada wisata olahraga (sport tourism)," jelas Bamsoet, dikutip via asatunews.co.id, Senin (2/10/2023).
Ketua Umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) dan Pembina Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) serta Pembina Akademi Digital Indonesia (ADMI) itu menerangkan, dalam berbagai event motorsport yang diselenggarakan IMI dengan berbagai pihak, perputaran uang dan kontribusi mampu dihasilkan secara signifikan bagi perekonomian nasional dan masyarakat.
Baca Juga: Ada 212 Konflik Agraria, Ketua MPR Bamsoet Dorong Pembentukan Bank Tanah
Bamsoet mencontohkan, misalnya Kajian Litbang Kompas terhadap dampak ekonomi MotoGP 2022 di Mandalika, menunjukkan estimasi total belanja penonton mencapai Rp697,88 miliar. Sedangkan secara keseluruhan, MotoGP dapat memberi dampak ekonomi nasional hingga Rp4,5 triliun, serta dampak ekonomi lokal NTB mencapai Rp3,57 triliun.
Adapun di event MotoGP Mandalika 2023, ia meyakini angkanya akan meningkat pesat.
"Di tengah lompatan kemajuan teknologi, kita harus dapat beradaptasi sekaligus berinovasi. Karenanya IMI turut menghadirkan Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI) sebagai wadah pendidikan dan pembibitan bagi para pembalap riil dan pembalap virtual. Bahkan masyarakat umum juga dapat memanfaatkannya untuk belajar safety driving and safety riding melalui simulator," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila serta Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia itu menambahkan, Indonesia dapat bercermin pada berbagai negara dalam mengelola olahraga sebagai industri. Misalnya Inggris dalam mengelola industri sepakbola Liga Primer Inggris (English Premier League) yang memiliki beberapa sumber pemasukan menguntungkan.
Baca Juga: 11 Atlet Balap di APMC 2023 Malaysia, Bamsoet Soal RI Jadi Tuan Rumah Motorsport
Laporan Ernst and Young pada tahun 2022, mengungkap kontribusi Liga Primer Inggris terhadap PDB Inggris mencapai 7,6 miliar poundsterling atau setara Rp143,4 triliun. Dari hak siar, pemasukan yang berhasil diraup dalam 1 musim mencapai 2,8 miliar poundsterling.
"Angka tersebut belum termasuk pemasukan dari penjualan tiket penonton, penjualan jersey dan merchandise, sponsorship, dan lain-lain. Industri sepakbola Inggris juga memberi ketersediaan lapangan pekerjaan bagi 90.300 warga Inggris, serta menyumbang international visitor spending sekitar 555 juta poundsterling per musim, dari rata-rata 686 ribu turis yang menonton Liga Inggris," pungkas Bamsoet.
Di acara yang dihadiri Bamsoet itu, ada pula beberapa tokoh lain, diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dito Ariotedjo, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria serta Atlet Para-cycling Indonesia Muhammad Fadli Immammuddin.
Sumber: asatunews.co.id