SUKABUMIUPDATE.com - Olahraga Anggar adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan dalam ajang bergengsi Asian Games.
Anggar termasuk ke dalam jenis olahraga yang jarang diketahui oleh masyarakat. Namun, beberapa pecinta drama korea di tanah air mulai mengenal Anggar dari salah satu series favoritnya, yaitu Twenty Five Twenty One (2521).
Sosok Na Hee Do merupakan pemeran utama dalam serial drama tersebut yang merupakan peraih medali emas dengan cabang olahraga Anggar. Lantas bagaimana Na Hee Do bisa mendapatkan medali emas?
Sebelum mengetahui bagaimana Na Hee-Do berjuang hingga meraih medali emas, alangkah lebih baik apabila kita mengenal apa itu olahraga anggar.
Anggar adalah olahraga yang muncul pada akhir abad ke-19 dan termasuk salah satu olahraga pertama yang dimainkan pada Olimpiade Modern.
Olahraga Anggar merupakan bentuk rekreasi permainan pedang yang dapat dilakukan oleh orang-orang tanpa batasan umur.
Anggar termasuk ke dalam latihan fisik sekaligus mental. Pertarungan pada olahraga anggar ini berlangsung secara singkat dan cepat.
Hal ini dikarenakan olahraga tersebut sangat mengedepankan aspek strategi dari para pemainnya sehingga harus diasah secara terus menerus.
Strategi yang dipelajari cukup bervariasi mulai dari keterampilan, ketahanan fisik, kelincahan hingga akurasi.
Anggar dapat dimainkan dengan berbagai tujuan mulai dari bersenang-senang, kebugaran sampai dengan kompetisi olahraga secara profesional.
Tokoh dunia yang menyukai Anggar juga merupakan tokoh yang cukup terkenal. Melansir dari Duke City Fencing tokoh-tokoh tersebut yakni Mark Zuckerberg, Tom Cruise, Will Smith, dan David Beckham. Apabila kamu menyukai anggar berarti kamu sama seperti Mark Zuckerberg nih, keren kan!
Olahraga erat kaitannya dengan cedera yang terjadi. Updaters tidak perlu khawatir karena tingkat cedera pada olahraga anggar cenderung lebih rendah daripada tenis meja lho, bahkan anggar merupakan cabang olahraga dengan tingkat cedera terendah. Hal tersebut membuat anggar menjadi salah satu olahraga teraman.
Olahraga anggar yang dimainkan bertujuan untuk mencetak poin dengan cara memukul atau menyentuh target lawan dengan senjata yang dimiliki.
Adapun wasit dalam permainan anggar bertugas untuk menghentikan permainan saat pertarungan selesai dan menentukan siapa yang menyentuh lawan terlebih dahulu.
Melansir dari Fencing Academy of Boston, pada saat bermain, para pemain juga menggunakan alat bantu berupa senjata anggar, yaitu foil, saber/pedang, dan Epeé.
1. Foil
Foil adalah senjata yang digunakan oleh para pemain anggar untuk berlatih. Oleh karena area target cukup kecil dan aturan yang ketat, apabila pemain anggar memulai dengan menggunakan foil, maka akan lebih mudah untuk mempelajari teknik dan strategi saber atau epeé kedepannya.
Sentuhan dengan foil dicetak dengan ujung senjata, dan target merupakan batang tubuh yang diilustrasikan pada gambar dengan warna biru.
Aturan right-of-way menentukan manuver pemain anggar mana yang lebih diprioritaskan dalam hal membuat pukulan atau sentuhan pada pemain lawan yang membuat pencetak angka muncul bersamaan.
Contoh aturan tersebut yakni berupa blok defensif dan pukulan respons, yang disebut ‘tangkis-balasan’, lebih diprioritaskan daripada serangan langsung. Hal tersebut guna menentukan siapa yang mencetak skor dalam permainan anggar.
2. Saber
Penggunaan senjata yang kedua yaitu Saber menempatkan pada pemain anggar yang dapat mencetak gol ketika seluruh bagian apapun dari pedang mereka mengenai area target yang valid.
Area yang valid tersebut yaitu dari area foil ditambah dengan bagian kepala dan tangan. Area tersebut ditunjukkan pada gambar dengan ilustrasi berwarna biru.
Seperti foil, pagar pedang juga mematuhi aturan right-of-way untuk menentukan sentuhan mana yang lebih dahulu mengenai lawan, tetapi penentuan dilakukan dengan melihat pemain yang lebih agresif dalam bermain.
Gerakan dalam olahraga anggar ini sangat cepat dan berlangsung singkat. Waktu yang dimiliki yaitu hanya 170 milidetik untuk mendapatkan balasan.
Permainan ini merupakan permainan alami yang ditiru oleh anak-anak seperti adegan simulasi menjadi ksatria, prajurit hingga bajak laut.
3. Epeé (dibaca: EP-ay)
Pemain anggar Epeé harus mencetak dengan ujung senjata ke seluruh bagian tubuh lawan, termasuk tangan dan kaki. Bagian valid dalam permainan ini ditunjukkan dengan warna biru dalam gambar ilustrasi.
Epeé adalah senjata duel, dan sebagian besar duel diperjuangkan untuk ‘pertumpahan darah pertama’, jadi torehan tangan atau kaki akan menjadi kemenangan, dengan sedikit kebutuhan untuk mengenai organ vital.
Pada permainan anggar Epeé tidak terdapat aturan right-of-way. Strategi dalam permainan ini adalah permainan harus menunggu dengan sabar untuk menyerang sambil menghindari dipukul, karena sentuhan simultan justru akan menghasilkan cetakan angka atau skor bagi kedua pemain anggar.
Permainan menggunakan alat yang ketiga ini, melibatkan permainan mental karena pemain anggar yang melakukan serangan cenderung mencoba menarik lawan mereka ke dalam kesalahan, misalnya menyerang lurus ke arah depan bukan merupakan hal yang bijaksana di epeé.
Oleh karena itu, pertahanan merupakan strategi yang paling menguntungkan dalam permainan ini.
Wow, cukup rumit ya aturan dalam anggar ini. Selain harus cepat, tangkas dan fokus kita juga harus sabar dalam bermain!
Berbicara soal kesabaran, pada serial drama korea twenty five-twenty one yang tayang pada Februari hingga April 2022 lalu, terdapat sosok Na Hee Do yang merupakan atlet Anggar yang sangat gigih dan sabar. Apa yang dapat kita pelajari dari Na Hee Do?
Hal yang dapat dipelajari dari tokoh tersebut yakni mengenai kegigihan yang ia lakukan dalam menekuni olahraga anggar.
Na Hee Do kerap kali berlatih lebih keras dibandingkan pemain lainnya. Setiap evaluasi dan kritik yang didapatkan ketika beranggar ia tulis dalam sebuah buku catatan dan kemudian disertai dengan solusi untuk mengatasinya.
Nah, setelah menyimak sekelumit tentang anggar. Apakah kamu tertarik untuk menjadi atlet anggar? Jika iya, mari harumkan nama Indonesia dalam pertarungan anggar di Asian Games nanti ya!!
WRITER: NIDA SALMA