SUKABUMIUPDATE.com - Sumber Daya Manusia (SDM) Sukabumi tidak henti-hentinya menghasilkan karya yang membanggakan. Kali ini ada sebuah aplikasi desa digital yang diciptakan oleh para kreator aplikasi asal Sukabumi bernama DEDiGO.
DEDiGO merupakan sebuah aplikasi atau platform yang memberikan informasi serta pelayanan desa secara online.
Aplikasi ini pertama kali di konsep dan dikembangkan pada tahun 2017. Sebelumnya aplikasi ini bernama Smart Desa, kemudian berganti nama menjadi Ruang Desa dan kini kembali berganti menjadi DEDiGO (Desa Digital Global).
“Penggagas awal dari aplikasi ini adalah Prof. Gunawan Sumodiningrat, beliau juga merupakan penasihat tim DEDiGO, gagasan-gagasan beliau kami terjemahkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman dan menghasilkan aplikasi ini. Gagasan dan masukan juga diberikan oleh beberapa pihak untuk menyempurnakan aplikasi ini,” kata Ferry Sanjaya dari tim pengembang DEDiGO.
Menurut Ferry, jika Indonesia ingin maju terutama di bidang teknologi, maka bisa diawali dari ruang lingkup desa.
Lanjut Ferry, tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk mendigitalisasi desa yang berdampak langsung pada kemudahan administrasi desa dan membangkitkan ekonomi di pedesaan.
DEDiGO memiliki beberapa fitur menarik diantaranya Surat Online, Wisata, Warung Desa, Pertanian dan Pelatihan.
Pertama, Surat Online, fitur ini bertujuan untuk memudahkan warga desa dalam melakukan administrasi dengan kantor desa.
“Contoh dari fitur ini adalah pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu, warga desa tidak perlu datang ke kantor desa, cukup menggunakan fitur ini,” ujar Ferry.
Selanjutnya, Fitur Wisata, berfungsi untuk memberikan informasi terkait tempat wisata di desa-desa yang terdaftar di DEDiGO.
Ferry berharap dengan adanya fitur ini, bisa menarik minat wisatawan untuk berwisata ke desa sehingga dapat meningkatkan ekonomi desa.
Kemudian Warung Desa, fitur ini bertujuan untuk menjajakan produk UMKM dan BUMDes.
“Fitur ini memungkinkan warga desa saling melakukan transaksi jual beli dengan warga desa yang sama atau desa lain, sehingga dapat meningkatkan roda perputaran ekonomi di desa,” kata Ferry.
Selanjutnya Pertanian, fitur ini memungkinkan warga desa untuk melihat harga hasil tani di pasaran. Dengan begitu, warga desa yang berkecimpung di bidang pertanian bisa memperkirakan harga jual hasil taninya.
Berikutnya Pelatihan, fitur ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bagi warga desa. Hadirnya fitur ini diharapkan dapat menambah nilai warga desa untuk mendapatkan pekerjaan.
Terakhir, ada Travel Umroh, fitur ini sejatinya ditargetkan tidak hanya untuk warga desa. DEDiGO telah melakukan kerjasama dengan salah satu agen travel.
Di dalam fitur terdapat daftar biaya umroh beserta jadwal sholat, Al-Qur’an dan doa-doa.
Aplikasi ini sebenarnya masih memiliki banyak fitur lain seperti Cek PBB, Ambulans dan lainnya. Namun, saat ini DEDiGO masih pada tahap pengembangan alias beta version.
“DEDiGO saat ini masih dalam tahap pengembangan, direncanakan final versionnya dirilis Maret nanti. Final version nanti, semua fitur yang ada di DEDiGO sudah dapat digunakan,” Kata Ferry.
Ferry pun berharap dengan hadirnya DEDiGO bisa membantu pelayanan dan ekonomi di desa serta membantu digitalisasi desa.
Untuk membuat akun DEDiGO, warga desa harus menggunakan NIK. Menurut Ferry, hal ini dilakukan untuk mempermudah warga desa saat mengurus administrasi dengan pihak desa.
Meskipun aplikasi ini dibuat di Sukabumi, namun semua desa yang ada di Indonesia boleh bergabung dengan DEDiGO.
“Saat ini sudah ada beberapa desa di Sukabumi serta tiga desa di Jawa Tengah dan DIY yang bergabung,” pungkas Ferry.
Sedangkan untuk desa yang ingin bergabung dengan DEDiGO bisa langsung mendaftar via website resmi DEDiGO.