SUKABUMIUPDATE.com - Raksasa media sosial Facebook menghapus 16 ribu akun yang terindikasi menampilkan berbagai ulasan palsu sejumlah produk dan jasa setelah pengawas Persaingan Dagang dan Pasar Inggris (CMA) turun tangan kali untuk kedua kalinya.
Dalam keterangan pers-nya, CMA mengatakan Facebook juga membuat beberapa perubahan pada sistem untuk mendeteksi, menghapus dan mencegah konten berbayar yang dapat menyesatkan para pengguna platform-nya, termasuk aplikasi berbagi foto Instagram.
Perwakilan Facebook di Inggris mengatakan, pihaknya terlibat secara ekstensif dengan CMA untuk mengatasi masalah ini.
"Aktivitas penipuan tidak diizinkan di platform kami, termasuk menawarkan atau memperdagangkan ulasan palsu," kata perwakilan Facebook tersebut.
CMA memulai tindakan keras terhadap berbagai ulasan palsu sejak 2019 lalu. Ketika CMA pertama kali meminta Facebook dan platform eBay untuk memeriksa situs web mereka, hasilnya banyak sekali bukti ulasan pelanggan yang menyesatkan.
Facebook juga telah lama diawasi oleh CMA karena kekhawatiran anti-monopoli atas akuisisi perusahaan teknologi situs GIF Giphy. Situs itu berada di bawah tekanan di seluruh dunia karena praktik berbagai data, berita palsu dan ujaran kebencian.
Baca Juga :
"Situasi pandemi saat ini memungkinkan semakin banyak orang yang cenderung membeli berbagai produk secara online. Jutaan dari kita biasanya akan membaca terlebih dahulu ulasan sejumlah pembeli untuk meyakinkan pilihan saat hendak berbelanja. Namun, dengan adanya kasus ulasan palsu ini sangat menyesatkan publik dan merusak kualitas asli produk itu sendiri," kata Andrea Coscelli, kepala eksekutif CMA.
Tindakan tegas CMA di Facebook bertepatan dengan upaya Inggris membentuk unit pasar digital khusus yang mempunyai otoritas khusus melihat berbagai pengaturan platform digital dalam hal jual-beli produk.