SUKABUMIUPDATE.com - Survei oleh Kaspersky, perusahaan keamanan siber multinasional, mengungkap hampir seperempat (23 persen) pengguna online selalu memberikan izin kepada aplikasi dan layanan untuk mengakses mikrofon atau kamera atau webcam mereka. Survei dilakukan terhadap 15 ribu orang secara global pada periode September-Oktober lalu.
Izin terbesar datang dari pengguna berusia 25-34 tahun (27 persen). Sedang pada pengguna dengan demografi usia yang lebih tua tampak kehati-hatian yang lebih besar. Sebanyak 38 persen dari pengguna yang berusia 55 tahun ke atas, misalnya, menyatakan tidak pernah memberikan akses kepada mirophone atau kamera pada setiap layanan maupun aplikasi.
Kabar baiknya, hasil survei ini diiringi dengan kesadaran keamanan yang cukup tinggi terhadap webcam secara keseluruhan. Hampir enam dari sepuluh (59 persen ) khawatir bahwa seseorang dapat mengawasi mereka melalui webcam tanpa disadari, dan 60 persen mewaspadai bahwa hal ini dapat dilakukan melalui perangkat lunak berbahaya.
"Hal ini menunjukkan kemungkinan lebih banyak orang secara proaktif melindungi teknologi mereka di masa depan saat mulai beradaptasi dengan pekerjaan jarak jauh dan peran aplikasi kolaboratif," kata Marina Titova, Head of Consumer Product Marketing di Kaspersky, dalam keterangan tertulis yang dibagikan Jumat, 26 Maret 2021.
Dia mengutip ketergantungan masyarakat dunia kepada aplikasi konferensi video selama setahun terakhir gara-gara pandemi Covid-19. Pertumbuhan pesat aplikasi itu disebutnya sampai menyebabkan kekurangan pasokan webcam hampir di seluruh dunia.
Menurut Kaspersky, cara terbaik untuk menyeimbangkan kewaspadaan sembari memanfaatkan sarana komunikasi modern tersebut adalah dengan melakukan pertimbangan yang cermat seputar aplikasi dan layanan yang digunakan. Caranya, membaca secara seksama izin apa saja yang diminta.
"Misalnya, jika aplikasi panggilan video memiliki izin kamera, itu masuk akal. Namun jika terdapat aplikasi tanpa fungsi relevan meminta akses ke mikrofon tanpa alasan yang dapat dibenarkan, mungkin lebih baik untuk menyelidiki dan mempelajari izin lebih jauh," kata Marina.
Untuk merasa lebih aman saat menggunakan webcam dan memastikan bahwa peningkatan komunikasi virtual selaras dengan orang-orang yang melindungi privasi dan keamanan mereka, Kaspersky memberikan beberapa saran berikut:
1. Menggunakan penutup webcam sederhana dan berdedikasi untuk memberikan perasaan tenang dan nyaman saat alat tidak digunakan.
2. Menggunakan solusi keamanan efektif yang menawarkan perlindungan tingkat lanjut dan mencakup banyak perangkat termasuk perangkat PC, Mac, Android, dan iOS. Aplikasi seperti Kaspersky Security Cloud bisa menjadi opsi untuk melindungi dari akses tidak sah ke mikrofon.
3. Menganalisis aplikasi yang saat ini Anda izinkan untuk mengakses kamera web atau mikrofon, dan hapus izin jika itu tidak relevan.
4. Untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai privasi online di jejaring sosial, dapat digunakan fitur seperti Privacy Checker milik Kaspersky. Ini diklaim sebagai alat sederhana yang menjelaskan setiap pengaturan di jejaring sosial yang dipilih dan memberikan saran tentang berbagai pengaturan tingkat privasi pada platform yang berbeda.
Sumber: TEMPO.CO