SUKABUMIUPDATE.com - Clubhouse menjadi salah satu aplikasi populer di Indonesia beberapa waktu belakangan. Namun, platform berbasis audio-chat ini disebut berpotensi tidak aman karena memiliki sejumlah risiko bagi penggunanya.
Setidaknya ada lima risiko keamanan saat menggunakan Clubhouse, terutama soal data pribadi pengguna yang dikumpulkan oleh aplikasi tersebut. Berikut ancaman privasi data yang digunakan Clubhouse kepada pengguna mereka dikutip dari Inc melalui suara.com, Kamis, 4 Maret 2021.
1. Merekam Percakapan
Clubhouse adalah sebuah aplikasi berbasis audio singkat. Berbeda dengan podcast yang dapat didengar kapan saja, rekaman pembicaraan di aplikasi ini tidak direkam dalam ponsel pengguna. Clubhouse dapat merekam audio pengguna.
Aplikasi tersebut mengaku menyimpan rekaman pembicaraan pengguna untuk berjaga-jaga jika diperlukan otoritas keamanan seperti polisi dalam kasus kriminal. Clubhouse tidak menyebutkan siapa saja yang dapat mengakses dan pelanggaran apa yang membuat pihaknya merekam percakapan tersebut.
2. Mencatat Informasi Teman Pengguna
Jika seseorang ingin bergabung dalam Clubhouse, maka mereka harus diundang oleh pengguna yang telah memiliki akun. Kontak mereka mesti ada dalam buku telepon pengguna tersebut.
Namun sayang, dengan kebijakan tersebut Clubhouse akan mengumpulkan daftar kontak mereka yang telah memiliki akun. Jika pengguna turut menautkan akun media sosial seperti Twitter misalnya, Clubhouse juga mengumpulkan informasi itu.
Masalah terjadi saat pengguna sama sekali tidak tertarik dengan Clubhouse namun temannya menautkan kontak mereka. Belum ada mekanisme apakah Clubhouse bisa menghapus data yang dikumpulkan seperti kontak hingga media sosial lainnya.
3. Akun Clubhouse Tidak Dapat Dihapus
Meski pengguna memiliki akun, mereka tidak dapat langsung menghapus akun tersebut. Clubhouse tidak menyediakan opsi jika pengguna mau menghapus akun beserta datanya. Mereka harus mengirimkan permintaan ke email [email protected] dan disetujui pihak Clubhouse.
4. Dapat Membagikan Data Pribadi Tanpa Pemberitahuan
Dalam kebijakan aplikasi Clubhouse, mereka mengungkapkan bahwa aplikasinya bisa membagikan data pribadi pengguna ke pihak lain dengan afiliasi mereka untuk sekarang ataupun di masa mendatang.
Sialnya, Clubhouse juga menuliskan "dapat membagikan kategori data pribadi yang dijelaskan di atas tanpa pemberitahuan lebih lanjut kepada anda." Itu artinya, pengguna Clubhouse tidak berhak mengetahui bahwa informasi pribadi mereka telah digunakan di luar Clubhouse.
5. Bisa Melacak Aktivitas Pengguna
Kebijakan privasi Clubhouse mengatakan mereka bisa menggunakan cookie, piksel, dan teknologi pelacakan untuk memantau aktivitas pengguna, baik di dalam Clubhouse maupun di website lain.
Selain itu, Clubhouse juga dapat membagikan data identifikasi dan data aktivitas internet dengan platform media sosial atau pun mitra periklanan lainnya. Data itu nantinya akan digunakan untuk iklan di situs website ataupun media sosial pengguna.
Meski Clubhouse hingga kini belum memonetisasi layanannya, tetapi kebijakan tersebut membuktikan Clubhouse akan segera melakukan itu. Hal ini bisa dikatakan cukup adil, mengingat setiap bisnis harus memiliki cara untuk mendapatkan uang.