SUKABUMIUPDATE.com - Twitter telah merilis peraturan ketat yang akan menghukum berbagai tingkat misinformasi yang mungkin dijajakan di platform media sosial tersebut. Salah satunya soal hoaks vaksin untuk melawan Virus Corona.
Dikutip dari Gizmochina melalui Tempo, Selasa, 2 Maret 2021, Twitter akan memasukkan label baru ke dalam garis waktu pengguna, yang juga akan muncul setiap kali pengguna akan me-retweet konten yang dianggap menyesatkan.
Sistem label merupakan cara lain dari perusahaan untuk lebih responsif dan tegas dalam menangani informasi palsu dan menyesatkan yang mungkin dijajakan penggunanya.
Memanfaatkan informasi publik yang otentik, tweet informasi yang salah akan menarik pemberitahuan bersama dengan peringatan bahwa konten tersebut mungkin menyesatkan. Sistem akan dimoderasi oleh manusia dan bukan sistem otomatis.
Namun, sistem pelabelan yang dimulai pada Selasa ini akan memberikan data pelatihan untuk kecerdasan buatan (AI) yang diharapkan bisa mempelajari prosesnya dan digunakan untuk menjalankan sistem itu. Sistem baru akan tersedia dalam bahasa Inggris dan selanjutnya akan diperluas ke bahasa lain.
Sistem pelabelan misinformasi juga dilengkapi dengan sistem pemberian sanksi lewat teguran bagi pelanggar peraturan. Sistem teguran dibuat sedemikian rupa, sehingga pengguna dengan dua atau tiga teguran akunnya dapat dikunci selama 12 jam.
Dengan empat pelanggaran, mereka bisa kehilangan akses akun selama satu minggu, dengan penangguhan permanen setelah lima teguran.
Media sosial besutan Jack Dorsey ini akan terus mengubah dan menjaga kesucian platform dengan toleransi nol terhadap kesalahan informasi, dan berharap langkah baru ini selanjutnya akan membantu membentuk perilaku yang tepat di platformnya.