SUKABUMIUPDATE.com - Pada era modern ini, pengelolaan sampah menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Pertumbuhan populasi yang cepat dan meningkatnya konsumsi produk menyebabkan volume sampah yang dihasilkan semakin besar.
Data World Bank, produksi sampah global akan mencapai 3,4 miliar ton pada tahun 2050, meningkat dari 2,01 miliar ton pada tahun 2016. Dalam menghadapi tantangan ini, inovasi teknologi menawarkan solusi yang potensial. Salah satu solusi tersebut adalah Smart Recycle Bin, sebuah sistem daur ulang cerdas berbasis Arduino.
Smart Recycle Bin adalah sebuah sistem yang dirancang untuk memisahkan jenis sampah logam dan plastik secara otomatis dengan bantuan berbagai sensor dan aktuator yang dikendalikan oleh mikrokontroler seperti Arduino. Sistem ini tidak hanya memudahkan proses daur ulang, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan sampah.
Sistem Smart Recycle Bin terdiri dari beberapa komponen Utama
Arduino Mega 2560 sebagai mikrokontroler utama, sensor proximity induktif untuk mendeteksi sampah logam, sensor proximity kapasitif untuk mendeteksi sampah plastik, dua sensor ultrasonik untuk mengukur kedalaman sampah, buzzer untuk memberi peringatan saat tempat sampah penuh, motor servo untuk menggerakkan penutup tempat sampah, LCD display untuk menampilkan status sistem, relay untuk mengontrol aliran listrik ke aktuator, dan push button untuk mengaktifkan dan menonaktifkan sistem.
Cara kerja sistem ini sederhana namun efektif. Sebelum menggunakan Smart Recycle Bin, pengguna harus menekan push button on untuk mengaktifkan sistem. Ini memastikan bahwa sistem hanya berjalan saat jam operasional saja, menghemat energi dan memperpanjang umur komponen.
Ketika sampah didekatkan ke Smart Recycle Bin, sensor proximity induktif dan sensor proximity kapasitif akan mendeteksi jenis sampah tersebut. Sensor proximity induktif mendeteksi sampah logam, sementara sensor proximity kapasitif mendeteksi sampah plastik.
Berdasarkan jenis sampah yang terdeteksi, motor servo akan diaktifkan untuk membuka penutup tempat sampah yang sesuai. Jika sampah logam terdeteksi, motor servo akan membuka penutup tempat sampah logam. Jika sampah plastik terdeteksi, motor servo akan membuka penutup tempat sampah plastik.
Setelah sampah masuk ke dalam tempat sampah yang sesuai, motor servo akan menutup kembali penutup tempat sampah. Ini memastikan bahwa tempat sampah tetap tertutup ketika tidak digunakan, menjaga kebersihan dan menghindari penyebaran bau tidak sedap.
Sensor ultrasonik mengukur kedalaman sampah di dalam tempat sampah.Sensor ini mengirimkan gelombang ultrasonik dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk pantulan gelombang tersebut kembali. Jarak antara sensor dan permukaan sampah dihitung berdasarkan waktu pantulan tersebut. Jika kedalaman sampah mencapai batas tertentu, buzzer akan berbunyi sebagai tanda bahwa tempat sampah sudah penuh dan perlu dikosongkan. Ini membantu mencegah penumpukan sampah yang berlebihan dan memastikan bahwa proses pengelolaan sampah berjalan lancar.
Semua status sistem dan informasi jenis sampah yang terdeteksi akan ditampilkan pada LCD display, ini memberikan informasi real-time kepada pengguna mengenai operasi Smart Recycle Bin. Setelah jam operasional selesai, pengguna dapat menekan push button off untuk mematikan sistem, memastikan bahwa sistem tidak menghabiskan daya saat tidak digunakan.
Smart Recycle Bin memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah efisiensi tinggi dalam pemisahan sampah yang cepat dan akurat, pengurangan kesalahan manusia dalam pemisahan sampah, penggunaan energi yang efisien karena sistem hanya menggunakan energi saat diperlukan, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik.
Baca Juga: Jelang HCS 2024, Dispar Sukabumi Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata
Implementasi Smart Recycle Bin dapat dilakukan di berbagai tempat seperti rumah, sekolah, kantor, dan fasilitas umum lainnya. Teknologi ini memudahkan masyarakat dalam memisahkan sampah dan mendukung program daur ulang. Selain itu, sistem ini membantu pemerintah dan lembaga terkait mengelola sampah dengan lebih efisien dan efektif. Menurut statistik dari world Bank, hanya 13.5% dari total sampah yang dihasilkan pada tahun 2016 yang berhasil didaur ulang. Dengan adopsi teknologi seperti Smart Recycle Bin, diharapkan angka ini dapat meningkat secara signifikan, mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Teknologi memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai masalah lingkungan, termasuk pengelolaan sampah. Implementasi Smart Recycle Bin berbasis Arduino adalah salah satu inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan terus mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mari kita ambil langkah bersama untuk masa depan yang lebih hijau dengan memanfaatkan teknologi inovatif dalam pengelolaan sampah.
*Berbagai sumber
Penulis: Muhamad Andy Ripaldi Asrul Tantya NIM: 0520230069 - Program Studi Mekatronika Politeknik Astra - E-mail: [email protected]