SUKABUMIUPDATE.com - Irigasi menjadi suatu bentuk upaya pengelolaan dan penyediaan air dalam menunjang kebutuhan pertanian. Irigasi membutuhkan biaya yang cukup mahal, baik dalam pengadaan sarana, prasarana, pengelolaan, hingga pemeliharaan.
Realitanya, sering terjadi debit air yang mengaliri saluran irigasi yang mengalami pasang-surut pada waktu yang tidak menentu sehingga diperlukan sistem yang mampu mengatur buka-tutup pintu dari bendungan agar air terawasi dengan baik. Saat ini, sistem buka-tutup pintu bendungan irigasi dilakukan secara manual sehingga harus ada petugas yang siaga.
Bentuk inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yaitu sebuah rancangan teknologi yang disebut Smart Irigasi. Inovasi tersebut tentu dapat menjawab tantangan masa kini yang dapat menjadi solusi praktis untuk melakukan monitoring dan kontrol terhadap sistem saluran irigasi, sensor-sensor yang terintegrasi akan mengirimkan data untuk melakukan monitoring melalui jaringan internet pada lingkungan sistem irigasi, meliputi suhu, cuaca, debit air yang mengalir, deteksi ketinggian air pada saluran sistem irigasi, dan dapat melakukan kontrol terhadap sistem buka-tutup pintu bendungan secara otomatis.
Inovasi tersebut disertai dengan adanya pemberitahuan, baik melalui website maupun SMS, jika sewaktu-waktu air meluap. Sehingga, adanya Smart Irigasi diharapkan mampu meringankan beban kerja manusia dalam melakukan monitoring dan kontrol pada sistem aliran irigasi.
Irigasi diartikan sebagai pengairan yang merupakan upaya manusia untuk mengairi lahan pertanian hal itu selaras. Linsley dan Franzini (1992) mengatakan bahwa irigasi adalah pengaliran air pada tanah untuk membantu pengaturan ketersedian air dikarenakan curah hujan yang tidak cukup sehingga air bisa tersedia secara optimal bagi pertumbuhan tanaman.
Internet Of Things (IOT)
Menurut Coordinator and support action for global RFID-related activities and standardisation menyatakan internet of things (IoT) sebagai sebuah infrastruktur koneksi jaringan global, yang mengkoneksikan benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan teknologi komunikasi.
Konsep internet of things mencangkup 3 elemen utama yaitu benda fisik atau nyata yang telah diintegrasikan pada modul sensor, koneksi internet, dan pusat data pada server untuk menyimpan data ataupun informasi dari aplikasi. Penggunaan benda yang terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang kemudian terkumpul menjadi “big data‟ untuk kemudian diolah, dianalisis baik oleh perusahaan terkait, maupun instansi lain kemudian dimanfaatkan bagi kepentingan masing-masing.
Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang bertugas sebagai pengatur rangkaian elektronika dan umumnya dapat ditanamkan program didalamnya. Berdasarkan definisi tersebut bisa dinyatakan bahwa mikrokontroler merupakan suatu integrated circuit yang dirancang dengan kepadatan tinggi, dimana bagian yang dibutuhkan suatu mikrokontroler sudah dibuat menjadi kepingan, biasanya mencangkup CPU (Central Processing Unit), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, RAM (Random Access Memory), Parallel & Serial, Timer dan Interrupt Controller yang berfungsi sebagai pengatur rangkaian elektronik serta secara umum dapat ditanamkan program di dalamnya.
Rangkaian Skematik Perangkat Smart Irigasi
Perangkat Smart Irigasi terdiri dari 4 sensor yang terhubung pada mikrokontroler Wemos D1 mini diantaranya, sensor waterflow yang berfungsi sebagai sensor untuk menghitung debit air yang mengalir pada sistem irigasi, kedua sensor suhu yang berfungsi mendeteksi suhu sekitar , ketiga sensor hujang yang berfungsi sebagai pendeteksi cuaca , kemudian sensor water level untuk mendeteksi ketinggian air dari sistem saluran irigasi. Kemudian pada perangkat Smart Irigasi dibenamkan servo dan modul gsm sebagai alat controlling sistem irigasi, servo berfungsi sebagai motor penggerak untuk menutup-buka pintu
Monitoring Sistem Irigasi
Smart Irigasi memungkinkan untuk melakukan controling dan monitoring sistem irigasi jarak jauh, sensor-sensor yang terpasang pada sistem irigasi terkoneksi dengan jaringan internet. Data dari sensor akan dikirimkan melalui jaringan internet secara real-time. User dapat melakukan aktivitas controlling dan monitoring dengan membuka alamat website yang telah dibuat untuk menampilkan data-data dari sensor yang ada pada sistem Smart Irigasi.
* Dikutip dari berbagai sumber
Penulis: Cahya Adi Nugraha - NIM 0520230009 - Program Studi Mekatronika Politeknik Astra - [email protected]