SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Menkop UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menghadapi ancaman ekspansi aplikasi belanja (e-commerce) asal Cina bernama 'Temu'.
“Oh itu ancaman, saya sudah sampaikan ke Pak Presiden ini ada aplikasi baru dari Cina namanya ‘Temu’. Itu dalam waktu satu tahun sudah ada di 58 negara,” kata Teten kepada sukabumiupdate.com usai menghadiri acara sidang senat terbuka rangkaian puncak Milad Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi ke 21, Kamis (13/6/2024).
Menurut Teten, aplikasi perdagangan lintas negara yang mirip TikTok Shop ini dinilainya berpotensi mengganggu pasar produk dalam negeri serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga berdampak pada sektor tenaga kerja jika beroperasi di Indonesia.
“Pasti Indonesia masuk juga jadi sasaran negara mereka. Temu ini punya potensi karena dia terhubung dengan pabrikan di Cina langsung ke konsumen sehingga nanti UMKM kita tidak mungkin bisa bersaing. Bukan hanya UMKM, (startup) unicorn kita juga tidak mungkin bisa bersaing,” jelas dia.
Baca Juga: Hadiri Milad ke-21 UMMI Sukabumi, Ini Kata Menkop UKM dan Ketum PP Muhammadiyah
Oleh karena itu, Teten mengaku telah memberi saran kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak masuknya aplikasi Temu tersebut ke Indonesia.
“Kita harus kaji, tapi saya sarankan ke pak Presiden sebaiknya ini enggak boleh masuk, kalau tidak di sini pengangguran akan meningkat,” ungkapnya,
“Kalau ini masuk ya semua kalah, TikTok pun kalah. Kita sudah terbuka dengan investor asia dan asing di Jakarta, tapi saya kira ini penting untuk melindungi UMKM dalam negeri,” pungkasnya menambahkan.
Profil Aplikasi Temu
Dilansir dari temuapp.org, Temu merupakan platform e-commerce yang menghubungkan pelanggan dengan penjual. Aplikasi yang diluncurkan pada September 2022 itu bertindak sebagai pasar tempat konsumen mencari dan membeli produk dari berbagai vendor.
Platform retail daring (online) tersebut menawarkan berbagai macam produk yang mencakup beberapa kategori, yaitu elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian dan aksesoris, kesehatan dan kecantikan, rumah dan taman, serta mainan dan hobi.
Temu adalah aplikasi pengecer milik Cina yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. E-commerce itu menjadi salah satu aplikasi buatan PDD Holdings Inc, yang juga mengoperasikan perangkat lunak serupa, yaitu Pinduoduo.
Temu mengklaim pihaknya menjaga harga barang tetap rendah dengan cara menghilangkan perantara. Hal itu memungkinkan perusahaan vendor dari Cina dapat menjual barang secara langsung ke konsumen. Hanya dalam waktu lima bulan setelah diluncurkan, aplikasi itu telah diunduh sekitar 24 juta kali.