SUKABUMIUPDATE.com – Universal Music Group (UMG) merupakan salah satu raksasa perusahaan musik dunia. Pada 2021, menurut majalah Rolling Stone, UMG memiliki lebih dari 32 persen saham musik di dunia dan artis-artis yang lagunya banyak digunakan dan diputar di berbagai platform seperti Taylor Swift, Ariana Grande, Drake, U2 dan masih banyak lagi.
Sebagai perbandingan, Sony Music mempunyai pasar sebanyak 22 persen, Warner Music Group mempunyai pasar 16 persen, dan perusahaan musik lainnya 16 persen jika digabungkan.
Beberapa waktu lalu, muncul surat terbuka dari UMG di setiap media sosial resminya yang menyatakan akan menarik semua musik berlisensi miliknya dari aplikasi TikTok. Polemik ini muncul, dikutip dari Rollingstone.com, karena kegagalan kerja sama yang dinilai hanya menguntungkan sebelah pihak. UMG merasa memiliki hak untuk menikmati keuntungan itu.
Baca Juga: Biar Konten Menarik dan Bisa FYP, Begini Cara Buat Postingan Slide di TikTok
Salah satu yang disorot UMG adalah pemberian royalti pada pencipta lagu yang hanya 1 persen dan itu pun masih harus dipotong pajak di tempat tersebut. Kini, pada platform Tiktok, apabila kita perhatikan, terdapat tanda pada lagu-lagu yang berlabel UMG yaitu “this sound is’nt avalaible” atau “sound removed due to copyright restrictions”.
TikTok merupakan salah satu media sosial dan orang-orang menggunakannya untuk memosting video mereka berjoget ria, berdansa, atau sedang bermain bersama keluarga. Lagu-lagu biasanya disisipkan pada latar di video untuk menambah kesan yang ingin didapatkan.
Lagu pada video yang banyak ditonton orang biasanya akan banyak dicari di kanal YouTube penciptanya atau di platform pemutar musik resmi seperti Apple Music dan Spotify.
Sebetulnya, menurut Rick Beato yang juga kritikus musik di Amerika, kedua perusahaan ini sangat membutuhkan satu sama lain. UMG membutuhkan TikTok karena banyak sekali orang yang menggunakannya, sedangkan TikTok membutuhkan konten dan lagu-lagu milik UMG.
Menurut New York Times, kedua perusahaan ini akan bertemu dalam waktu dekat dan akan berunding kembali mengenai hal tersebut. Sebab, perusahaan mereka sebetulnya sangat membutuhkan masing-masing.
Sumber: YouTube | Rollingstone.com | New York Times