3 Aplikasi Untuk Mengetahui Tingkat Polusi Udara Suatu Daerah, Yuk Download

Sabtu 21 Oktober 2023, 19:45 WIB
(Ilustrasi) Aplikasi untuk mengetahui tingkat polusi udara pada smartphone (Sumber : Freepik.com)

(Ilustrasi) Aplikasi untuk mengetahui tingkat polusi udara pada smartphone (Sumber : Freepik.com)

SUKABUMIUPDATE.COM - Polusi udara menjadi salah satu permasalahan utama saat ini karena kerap memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Maka dari itu siapapun perlu melakukan tindakan pencegahan terkena dampak negatif polusi udara, salah satunya dengan mengetahui kualitas udara di suatu tempat.

Tingkat polusi udara di suatu tempat kini dapat dengan mudah diketahui dengan menggunakan aplikasi yang tersedia pada HP Android dan iOS. Dengan adanya aplikasi tersebut, maka kualitas udara bisa diukur serta melakukan tindakan preventif untuk mencegah dampaknya.

Dilansir dari theverge.com, berikut ini tiga aplikasi yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat polusi udara di suatu daerah.

Baca Juga: 12 Ciri Orang Mengalami Gangguan Kepribadian, Apa Kamu Salah Satunya?

1. EPA’s AIRNow

EPA’s AIRNow merupakan aplikasi pengukur tingkat polusi udara yang dikembangkan oleh US Environtmental Protection Agency.

Aplikasi ini akan menampilkan indeks kualitas udara atau AQI (Air Quality Index) yang mudah dibaca beserta penjelasannya dan juga dapat memperlihatkan prakiraan cuaca untuk beberapa hari kedepan.

Indeks kualitas udara ini didasarkan pada lokasi terkini. Jika seseorang berada di Menteng, Jakarta, maka akan muncul angka indeks kualitas udara di tempat tersebut dan sekitarnya. Aplikasi ini juga bisa menampilkan AQI di tempat lain selain lokasi penggunaannya.

Pengguna HP Android atau iOS bisa mendownload aplikasi ini di toko aplikasi masing-masing.

Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Orang Kecewa Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya

2. IQAir AirVisual

IQAir AirVisual merupakan salah satu aplikasi pengukur tingkat polusi udara terbaik, karena memiliki rating 4.9 di Google Play Store.

Aplikasi yang dikembangkan oleh IQAir AG ini tidak hanya menampilkan indeks kualitas udara, melainkan juga zat-zat yang ada pada polusi udara seperti PM2.5 dan CO2.

Sama seperti aplikasi sebelumnya IQAir AirVisual juga menampilkan prakiraan cuaca dan kelembaban serta suhu udara.

IQAir AirVisual bisa di download di Google Play Store untuk Android dan AppStore untuk iOS.

Baca Juga: 9 Gejala ADHD Pada Anak yang Wajib Dikenali Oleh Orang Tua, Yuk Simak!

3. Plume Labs: Air Quality App

Aplikasi ketiga yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat polusi udara adalah Plume Labs: Air Quality App.

Aplikasi yang memiliki rating 4.2 di Google Play Store ini fitur menarik. Aplikasi ini akan menampilkan saran aktivitas yang dilakukan berdasarkan indeks kualitas udara. Contohnya ketika seseorang ingin berolahraga namun tingkat polusi sedang tinggi, maka aplikasi akan menyarankan untuk melakukannya di dalam ruangan.

Sama seperti dua aplikasi sebelumnya, selain untuk Android Plume Labs juga bisa digunakan untuk HP iOS.

Sumber: theverge.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa