Isu TikTok Shop Indonesia Ditutup, Pedagang Curhat Susahnya Jualan Online

Rabu 20 September 2023, 13:04 WIB
Ilustrasi. Isu TikTok Shop Indonesia Ditutup, Pedagang Curhat Susahnya Jualan Online (Sumber : Pexels/Solen Feyissa)

Ilustrasi. Isu TikTok Shop Indonesia Ditutup, Pedagang Curhat Susahnya Jualan Online (Sumber : Pexels/Solen Feyissa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pelarangan TikTok Shop di Indonesia sedang ramai diperbincangkan usai banyak pedagang yang mengeluh bahwa tren jualan online membuat pendapatan mereka menurun drastis. Pasalnya, kini banyak pedagang bermodal coba-coba jualan online lewat live streaming seperti TikTok Shop.

Pedagang tersebut semula berjualan secara offline atau tradisional di pasar, namun mencoba keluar dari zona nyaman dengan jualan online di TikTok Shop. Mereka menduga omset penjualan yang merosot disebabkan oleh pembeli yang beralih ke e-commerce dan tertarik dengan cara jualan live streaming.

TikTok yang telah merambah menjadi social commerce dengan menggabungkan dua fungsi dari media sosial dengan e-commerce, disebut menjadi media penjualan yang lebih efektif untuk menggaet pembeli.

Baca Juga: 8 Tantangan Mendidik Anak bagi Orang Tua, Pusing Hadapi Anak yang Emosional!

Sayangnya, tidak semua penjual dapat menjangkau audiens yang luas meski sudah mengikuti tren live jualan TikTok. Mengutip Tempo.co, hal ini membuat banyak pedagang offline membagikan cerita (curhat) tentang kesulitannya berjualan di masa kini di media sosial.

“Saking sepinya pasar offline, kita bukan artis, live pun gak ada yang nonton. Kenapa ya, sekarang orang pada gak mau dateng lagi ke pasar,” tulis keterangan pada unggahan gambar di akun Twitter @tanya*****, dikutip Rabu (20/9/2023).

Untuk mempromosikan barang dagangannya, tak sedikit dari pedagang yang melakukan siaran langsung untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli. Namun, live streaming jualan online justru tidak mudah menarik pembeli karena jumlah penonton yang rendah.

“Udah hampir 3 jam live jualan, ga ada yang nonton. Mohon bantuan supportnya ya semua,” curhat seorang netizen dengan akun TikTok @vegi**.

Cerita lain datang dari pedagang yang baru mengalihkan bisnisnya secara online.

“Ku kira live jualan produk itu mudah. hari ke-10 live penonton masih sepi banget, rasanya mau nyerah. Penonton keluar masuk terus dan kadang sering 0 penonton padahal live setiap hari berjam-jam. Bantu support aku ya guys biar selalu semangat buat live setiap hari,” tulis @alficol*******.

Selain itu, ada juga pedagang yang sudah live jualan TikTok dari pagi hingga malam, namun belum ada pembeli yang memesan barangnya meski sudah memberikan harga yang murah.

“Live jualan tiap hari jam 06.00 – 22.00 tapi ga ada satupun yang checkout. Sampai kapan ya Allah jualan sepi kaya gini? Padahal kami jual barang import sudah paling murah,” curhat @yun**.

Baca Juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Penurut Pada Orang Tua

Keluhan lain juga datang dari pedagang Pasar Tanah Abang, terlihat dari sejumlah unggahan di media sosial, tampak kios-kios di Pasar Tanah Abang banyak yang tutup. Sepinya pasar Tanah Abang dari pengunjung berdampak pada turun drastisnya omzet penjualan mereka.

Pemilik akun Tiktok @tanahabangcollection mengungkapkan banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya Pasar Tanah Abang usai pandemi COVID-19. Akibatnya, para pedagang harus memutar otak dengan berjualan online lewat Tiktok Live atau Shopee Live.

“Pasar sekarang kayaknya lebih sepi daripada tahun kemarin,” ucap salah satu pedagang, dikutip Senin, 11 September 2023.

Para pedagang Pasar Tanah Abang lain di akun @grosirbajuwanita turut mengaku sedih karena barang dagangan banyak yang belum laku. Padahal, ia mengaku sudah mencoba mengikuti cara lain berjualan melalui live media sosial.

"Dulu datang barang sekarung besar, sehari sudah habis. Sekarang sudah beberapa minggu, pajangan masih ini-ini aja. Padahal harga udah dimurahin banget. Jual online dan live dengan berbagai strategi tetap sulit ditembus," tulis unggahan @grosirbajuwanita pada Jumat, 11 Agustus 2023 lalu.

Langkah Pemerintah terhadap TikTok

Mengenai TikTok yang dianggap memukul UMKM Tanah Air, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas ikut buka suara. Mendag Zulhas menjelaskan bahwa TikTok seharusnya tidak merangkap fungsi sebagai media sosial dan social commerce.

“Izin gak boleh satu. Dia media sosial, jadi social commerce. Nanti mati yang lain,” ujar Zulhas saat ditemui di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Senin, 11 September 2023.

Zulhas menjelaskan bahwa TikTok yang merangkap sebagai social commerce, produk hasil UMKM bisa kalah bersaing.

Pasalnya, algoritma TikTok memungkinkan market intelligence mengarahkan konsumen ke produk yang mereka hasilkan. Oleh sebab itu Kemendag perlu bersama sejumlah pemangku kebijakan yang lain mengaturnya.

“Ini mau diatur. Banyak yang datang ke saya. Beauty datang, UMKM datang, fesyen datang, yang katanya diserbu besar-besaran. Makanya akan kami tata lagi,” katanya.

Pengaturan lebih jauh tersebut, menurut Zulhas, menyoal revisi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag No. 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE). Ia menyatakan revisi beleid itu akan dirapatkan dengan Mensesneg.

Menurut dia, sikap dan pembahasan dari Kemendag soal peraturan tersebut sudah tegas. Berikutnya akan ada harmonisasi kebijakan setelah mendapat masukan dari kementerian-kementerian lain. “Di kami sudah selesai,” imbuhnya.

Baca Juga: Buka 875 Formasi, Jadwal Pendaftaran Seleksi PPPK Kabupaten Sukabumi 2023

Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merespon terkait kondisi Pasar Tanah Abang yang semakin sepi pengunjung. Menurut dia, muara dari persoalan yang timbul belakangan ini adalah Indonesia yang belum memiliki strategi nasional transformasi digital dan belum memiliki badan yang mengatur soal transformasi digital tersebut.

“Maka para menteri nggak ada acuan. Padahal transformasi digital melibatkan banyak aspek,” kata Teten dalam pesan tertulis pada Sabtu, 16 September 2023.

Di Indonesia, kata Teten, transformasi digital hanya terjadi di sektor perdagangan (e-commerce) khususnya di sektor hilir, bukan di sektor produksi. Alhasil, produksi nasional kalah dengan produk dari luar yang lebih murah, karena produksinya lebih efisien dan berkualitas.

Lebih lanjut, kata dia, pemerintah Indonesia juga terlambat mengatur keberadaan platform digital, baik itu e-commerce dan social commerce. Akibatnya, Indonesia justru didikte oleh platform digital global. UMKM dan produsen Indonesia pun kemudian tidak memiliki kemampuan teknologi digital.

“Aplikasi-aplikasi digital untuk membantu supply chain UMKM masih sedikit,” ucap Teten.

Menteri Teten juga menyinggung pesan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang selalu mengingatkan agar pemerintah dan swasta mengenal pentingnya transformasi digital. Khususnya untuk kemajuan ekonomi nasional, soal mesin pintar, kecerdasan buatan (AI), dan internet of thing (IoT).

Namun, hingga kini tidak ada yang mewujudkan teknologi diaplikasikan dalam sistem produksi nasional, di industri manufaktur, agrikultur, agromaritim, kesehatan, dan lain-lain. Sehingga transformasi digital di Indonesia tidak melahirkan ekonomi baru, sebaliknya hanya membunuh ekonomi lama.

“Kue ekonominya nggak bertambah, tapi faktor penbaginya makin banyak. Pasar offline seperti Tanah Abang mati. Produk UMKM di online nggak bisa bersaing dengan produk impor,” tutur dia.

Teten melanjutkan, 80 persen penjual online menawarkan produk impor terutama dari Cina.

Tanggapan TikTok Indonesia

Kepala Komunikasi TikTok Indonesia, Anggini Setiawan pernah mengungkapkan bahwa TikTok Shop tidak berniat membuka bisnis lintas batas atau Project S di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung UMKM Lokal Tanah Air.

“Sejak awal ketika meluncurkan TikTok Shop Indonesia, kami memutuskan untuk tidak membuka bisnis lintas batas atau cross border di Indonesia. ini komitmen kami,” kata Anggini, Rabu, 26 Juli 2023 lalu.

Baca Juga: 8 Tips Mengelola Keuangan Bisnis, Jangan Lupa Dana Darurat!

Anggini menyampaikan, TikTok Shop mendukung pemerintah Indonesia untuk memberdayakan UMKM lokal. Oleh karena itu, mereka mengklaim bahwa 100 persen penjual di social commerce-nya memiliki entitas bisnis lokal dengan verifikasi KTP/paspor. Lebih lanjut, dia juga membantah TikTok akan meluncurkan inisiatif lintas batas atau yang dikenal dengan Project S.

“Tidak benar bahwa kami akan meluncurkan inisiatif lintas batas di Indonesia. kami tidak berniat untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau menjadi wholeseller yang akan berkompetisi dengan para UMKM Indonesia yang telah onboarding lewat platform TikTok,” ucap Anggini.

SUMBER: TEMPO.CO | RADEN PUTRI | ADE RIDWAN | AMY HEPPY | MOH KHORY | CAESAR AKBAR | ANTARA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate