SUKABUMIUPDATE.com - Netizen Indonesia sangat aktif di dunia maya dan hampir semua kalangan mulai dari muda hingga orangtua sangat gemar bermain internet.
Bahkan, APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Telah merilis laporan mengenai Survei Penetrasi dan Perilaku 2023.
Dalam laporan itu pada 10-27 Januari 2023, APJII merangkum beragam data dan statistik mengenai perilaku atau kelakuan pengguna internet di Indonesia.
APJII paling menyorot pengguna internet Indonesia tentang keamanan siber. Dimana APJII mengklaim mayoritas responden pengguna internet Indonesia tak tahu caranya menjaga keamanan data di Internet.
Baca Juga: 5 Penginapan Murah di Sukabumi di Bawah Rp300 Ribuan, Cocok Untuk Backpacker!
Dalam laporan yang APJII survei, terdapat 8.500 responden yang 4.000 diantaranya merupakan laki-laki dan 4.500 lainnya perempuan. Lalu, bagaimana perilaku pengguna internet Indonesia bila mengacu pada survei APJII?
Berikut 10 kelakuan pengguna internet di Indonesia yang dirangkum dalam laporan terbaru APJII berikut dikutip via Akurat.co
1. Paling Sering Terkena Penipuan Online
Pada surveinya, APJII menyimpulkan bahwa mayoritas responden yang disurvei (lebih dari 74%) tidak tahu atau tidak pernah mengalami masalah terkait keamanan di internet alias serangan siber.
Meski demikian, kasus keamanan di internet yang paling banyak dialami responden APJII adalah terkait penipuan online, di mana hal ini terjadi pada sekitar 10,30% responden APJII.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Makan Bakso di Cibadak Sukabumi, Lengkap Harga dan Lokasinya
Kemudian, sisanya mengaku mengalami kasus perangkat terkena virus, pencurian data pribadi/hack/phishing, tidak dapat mengakses akun-akun di aplikasi tertentu, dan kasus lain yang terkait isu keamanan.
2. Tidak Mengetahui Cara Menjaga Keamanan Data
APJII mengatakan bahwa mayoritas responden, atau sekitar 34,47%, tidak tahu atau tidak pernah tahu cara menjaga keamanan data.
Angka ini cukup besar apabila dibandingkan dengan para responden memilih untuk menjaga data mereka di internet dengan berbagai cara, salah satunya seperti waspada menggunakan aplikasi yang meminta data pribadi.
Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan
Sisa dari responden menjaga data pribadi mereka di internet menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak, mengganti password secara berkala, hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi, hingga memasang anti virus.
3. Kebanyakan Responden Belum Pernah Berganti Password
Kata sandi atau password merupakan kunci untuk mengamankan akun di internet. Dalam laporan APJII, mayoritas pengguna internet di Indonesia mengaku bahwa mereka belum pernah menganti password mereka.
Sementara itu, responden APJII yang mengaku mengganti password akun mereka di internet hanya berada di bawah 10%.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Harus Nonton Film Sewu Dino, Teror Santet yang Berujung Petaka!
Lebih detail, 10,44% responden mengaku mengganti password mereka 1 kali dalam 1 tahun, 7,52% 1 kali dalam enam bulan, 5,97% 1 kali dalam sebulan, 5,62% 1 kali dalam tiga bulan, dan 3,64% 1 kali dalam dua bulan.
4. Tidak Ganti Password dengan Alasan Takut Lupa
Masih dengan persoalan yang sama, mayoritas pengguna yang disurvei APJII (32,71%) mengaku bahwa mereka tidak pernah mengubah password akun internet mereka karena sering atau takut lupa.
Lalu, 31,04% responden mengaku bahwa tidak pernah mengubah password mereka karena tidak ada niatan untuk menggantinya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Laundry Pakaian di Kota Sukabumi, Cocok Untuk yang Males Nyuci!
Sisanya mengaku tidak penting untuk mengubah password (18,68%) dan tidak tahu (17,57%) mungkin tidak tahu caranya atau tidak tahu bahwa password bisa diganti.
5. Bisa Internetan Hingga 5 Jam Sehari
Dalam surveinya, APJII melaporkan bahwa mayoritas pengguna internet Indonesia (63,74%) disebut memakai internet dengan durasi 1-5 jam per hari.
Meski demikian, ada sejumlah responden yang mengaku bahwa mereka menggunakan internet lebih dari itu, yakni dengan durasi 6-10 jam per hari (22,44%) dan 10 jam per hari (7,14%).
Baca Juga: 7 Rekomendasi Toko HP di Sukabumi yang Terpercaya, Lengkap dengan Alamatnya!
Sementara itu, sisa responden (6,68%) mengaku mereka menggunakan internet kurang dari 1 jam per hari.
6. HP Merupakan Perangkat Utama Dalam Internetan
Terkait penggunaan internet, nyaris seluruh responden APJII mengaku bahwa mereka mengakses internet via HP atau tablet. Lalu sisanya (7,37%) mengakses internet melalui komputer atau laptop (PC).
Pengguna internet dari HP ini dilakukan oleh semua kategori umur (13-55 tahun ke atas), di mana 99% lebih responden yang mengaku mereka biasanya menggunakan HP untuk mengakses internet.
Baca Juga: 10 Potret Cantik Aulia Suci, Pemain Timnas Voli Putri SEA Games 2023 Asal Sukabumi
Namun dalam waktu tertentu, mereka terkadang mengakses internet via komputer atau laptop, boleh jadi apabila memang ada pekerjaan yang mengharuskan menggunakan perangkat tersebut.
7. Berselancar Internet untuk Main Media Sosial
Pengguna internet yang disurvei APJII mengatakan bahwa mereka sering menggunakan internet untuk media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Telegram, Line, Twitter, YouTube, Instagram, dan sejenisnya.
Tingkat keseringan memakai internet untuk mengakses media sosial ini dianggap cukup penting dengan skala angka 3,33 dari 4 poin.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Resmi Datangkan Ferdinand Sinaga Untuk Musim 2023/2024
Sementara itu, beberapa pengguna lainnya menganggap internet dipakai untuk mengakses informasi berita (3,15 poin), bekerja atau sekolah dari rumah (3,11 poin), mengakses layanan publik (3,05 poin), dan lain sebagainya.
Terkait penggunaan media sosial, APJII menilai bahwa 65,41% responden memilih YouTube sebagai media sosial favorit mereka, diikuti dengan Facebook 60,24%, Instagram 30,51%, hingga TikTok 26,80%.
8. Suka Melihat Konten Olahraga, Kesehatan, dan Gosip
Untuk kategori konten yang dinikmati di internet, mayoritas pengguna internet di Indonesia mengaku bahwa mereka gemar melihat konten kesehatan (36,96%), olahraga (34,34%), hingga infotainment/gosip (32,32%).
Kemudian, 28,98% responden APJII juga gemar menikmati konten ekonomi, keuangan, dan bisnis, 24,73% tentang politik, sosial, hukum dan HAM, serta 22,17% gemar menikmati konten budaya dan pariwisata.
Baca Juga: Viral Video Syur 42 Detik yang Diduga Rebecca Klopper Bikin Heboh di Twitter
Sisanya suka mengakses konten tentang pendidikan dan IPTEK (18,44%), tidak tahu dan tidak pernah mengakses konten (18,10%), konten mancanegara (4,85%), dan konten lainnya (3,63%).
9. Gemar Menonton Video Online
Riset APJII juga memaparkan jenis konten hiburan yang digemari pengguna internet di Indonesia. Dalam kategori ini, mayoritas responden (55,06%) suka menghibur diri dengan menonton video online.
Masih dalam jumlah yang cukup besar, sekitar 48,29% responden juga mengaku gemar menikmati musik secara online, sementara sekitar 23,02% gemar bermain game online untuk melepas penat.
Baca Juga: Siapa Itu Rizky Pahlevi? Mantan Pacar Rebecca Klopper yang Diduga Sebar Video Syur
Alternatif hiburan lain yang dipilih responden APJII adalah TV berbasis internet (Netflix, Disney Plus, Viu, dkk) dengan jumlah responden mencapai 12,71%, radio online (3,24%), dan hiburan lainnya (0,97%).
10. Bisa Habiskan Rp50.000 - Rp100.000 untuk Main Internet
Beralih ke kategori perilaku lain, mayoritas pengguna internet di Indonesia yang disurvei APJII (42,95%) mengaku bahwa mereka menghabiskan Rp50.000-Rp100.000 per bulan untuk menikmati koneksi internet.
Angka ini nyaris sama banyaknya dengan pengguna yang mengaku bahwa mereka menghabiskan Rp10.000-Rp50.000 untuk mengakses internet per bulan, yaitu dengan jumlah responden 42,20%.
Baca Juga: 5 Tips Agar Pasangan Tetap Mencintaimu Meski Sudah Berhubungan Lama
Sementara sisanya menghabiskan Rp100.001-Rp250.000 per bulan (11,87%), kurang dari Rp10.000 per bulan (1,48%), dan lebih dari Rp250.000 per bulan (1,27%).
Sumber: Akurat.co