SUKABUMIUPDATE.com - Google telah mengumumkan fitur baru pada konferensi pengembang tahunan di Mountain View, California, Amerika Serikat. Namun, dalam pengumuman fitur terbaru itu ada salah satu perubahan yang radikal.
Perubahan itu adalah Google akan mengubah cara menyajikan hasil mencari pencari (Google Search) dengan AI atau kecerdasan buatan. Dari perubahan Google search itu berpotensi akan menghancurkan industri media online.
Kemudian atas perubahan yang dilakukan oleh Google itu, membuat beberapa pihak khawatir terutama bagi mereka yang hidup dari Industri media online.
Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan
Mengapa ini akan merugikan industri penerbitan online? Dilansir laman Forbes via Suara.com, Senin (15/5/2023), pada dasarnya Google membuat jawaban atas pertanyaan sulit menggunakan semua konten yang tersedia di web terbuka.
Namun, nantinya pengguna Google Search tidak perlu mengunjungi halaman yang benar-benar berisi informasi tersebut.
Sedangkan, industri penerbitan online modern mengharuskan pengguna untuk mengunjungi halaman sehingga bisa mendulang cuan iklan dan langganan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Laundry Pakaian di Kota Sukabumi, Cocok Untuk yang Males Nyuci!
Hal tersebut juga berlaku untuk penerbit besar seperti New York Times dan Forbes serta penulis dan jurnalis independen yang menulis di tempat-tempat seperti Substack dan Twitter.
Google akan mencoba menyarankan dan menghasilkan klik, dimana perusahaan teknologi mencoba untuk transparan tentang dari mana ia mendapatkan semua informasi ini.
Namun, hal tersebut lebih menyarankan orang untuk mengklik sumber Wikipedia, yang ada di bagian bawah setiap entri ensiklopedia online.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Toko HP di Sukabumi yang Terpercaya, Lengkap dengan Alamatnya!
Tentu, seseorang yang sangat tertarik dengan topik tersebut mungkin mengklik tautan tersebut.
Tetapi sebagian besar pengguna hanya akan membaca entri Wikipedia tanpa mengkhawatirkan semua sumbernya.
Tapi bagi pengguna internet, itu adalah cara yang sepenuhnya normal.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Colt Mini L300 Bogor-Sukabumi, Angkutan Super Ngebut!
Jawaban Google Search akan mulai memakan konten yang saat ini disediakan oleh surat kabar, majalah, dan outlet berita online.
Beberapa orang bahkan mungkin menganggap ini sebagai bentuk plagiarisme, seperti yang ditulis oleh seorang kritikus teknologi.
Tapi apapun sebutannya, hasilnya akan membuat lebih sedikit pengguna internet mengklik situs pembuat konten dan lebih banyak hanya melihat dari hasil pencarian di Google.
Baca Juga: 5 Tips Agar Pasangan Tetap Mencintaimu Meski Sudah Berhubungan Lama
Google dapat menjual iklan yang mungkin telah dijual oleh penerbit di situs web mereka secara langsung.
Pembaca inilah yang membuat web komersial menguntungkan bagi pembuat konten dan sulit untuk melihat banyak situs web bertahan dari perubahan besar pada produk Google yang paling penting.
Mengingat Google Search memiliki sekitar 89 persen untuk pangsa pasar di AS dan sekitar 94 persen pangsa pasar di seluruh dunia.
Baca Juga: Review Film Buya Hamka Volume 1: Kisah Perjalanan Ulama dan Sastrawan Ternama
Google Search adalah cara kebanyakan orang mulai menjawab pertanyaan yang mereka miliki.
Sumber: Suara.com