Google Search Gunakan Fitur AI, Simak Syarat Menggunakannya

Sabtu 13 Mei 2023, 17:15 WIB
Google Search Gunakan Fitur AI, Simak Syarat Menggunakannya. | (Sumber : Pixabay/@Firmbee.)

Google Search Gunakan Fitur AI, Simak Syarat Menggunakannya. | (Sumber : Pixabay/@Firmbee.)

SUKABUMIUPDATE.com - Google Search kembali membuat gebrakan baru dalam mesin pencariannya. Google search melakukan perubahan dengan menambahkan kecerdasan buatan (AI) dalam hasil pencariannya.

Fitur kecerdasan buatan itu dinamakan AI Snapshot. Namun pencarian Google Search dengan AI ini tidak sepenuhnya menggunakan chatbot. Google hanya menempatkan fitur AI itu didalam sebuah kotak di antara hasil pencarian eksisting.

Mengutip Tempo.co, fitur AI snapshot tersebut seluruhnya disusun oleh model bahasa yang luas dan dimiliki Google. Lalu semua ituseluruhnya bersumber dari open web.

Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan

Untuk mendemonstrasikannya, Wakil Presiden Google untuk Mesin Pencarian, Liz Reid, mengetikkan kalimat ini dalam kotak Google search: 'Why is sourdough bread still so popular?'

Reid lalu memijit tombol enter. Seperti normalnya, Google langsung memuat hasil pencariannya. Di atas daftar hasil itu, sebuah sebuah kotak oranye berkedip dan bersinar. Padanya tertulis “Generative AI is experimental.”

Beberapa detik kemudian, muncul ringkasan bangkitan AI. Isinya beberapa paragraf yang mendetailkan seberapa enak rasa roti sourdough, manfaat dari kemampuan prebiotikya, dan lebih banyak lagi. Bergeser ke sisi kanan kotak itu, terdapat tiga tautan ke situs dengan informasi yang dikatakan Reid, "mengkonfirmasi atau mendukung," apa yang ada dalam ringkasan.

Baca Juga: Review Film Sewu Dino, Kisah Gadis Muda Terjebak Praktik Santet 1.000 Hari

Reid kemudian menggerakkan tetikus menunjuk ke kanan atas kotak oranye itu dan meng-klik sebuah ikon yang dinamakan para desainer Google sebagai 'the bear claw'. Ikon itu membuka sebuah tampilan baru di mana AI snapshot kini terbagi menjadi kalimat per kalimat, dengan tautan di bawah sumber informasi di setiap kalimat secara spesifik.

Itu, kata Reid, adalah juga bentuk konfirmasi. Dan dia menyebutnya sebagai bagian penting menuju cara implementasi AI oleh Google yang berbeda. "Kami ingin (Large Language Modwl, LLM), ketika mengatakan sesuatu, memberi tahu kita: apa saja sumber-sumber yang harus dibaca tentangnya?"

Baca Juga: 7 Rekomendasi Laundry Pakaian di Kota Sukabumi, Cocok Untuk yang Males Nyuci!

Reid memberi contoh pencarian yang lain. Kali ini dia mencari perangkat speaker Bluetooth terbaik untuk di pantai. Lagi, hasil pencarian yang standar muncul cepat, dan lagi, hasil bangkitan AI menyusul beberapa detik kemudian.

Isi AI snapshot memuat ringkasan penjelasan apa saja yang harus diperhatikan untuk speaker seperti yang dimaksud: umur baterai, ketahanan terhadap air, kualitas suara. Tautan-tautan disediakan ke tiga panduan jika ingin membeli tertera di sisi kanan, di bagian bawah adalah tautan belanja untuk setengah lusin opsi masing-masing dengan ringkasan bangkitan AI di sampingnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Toko HP di Sukabumi yang Terpercaya, Lengkap dengan Alamatnya!

Model Bahasa Paling Maju Google

Ini adalah wajah baru dari halaman hasil pencarian Google--yang selama ini dikenal lewat daftar tautan berkelir biru-nya. Wajah baru dalam rupa AI snapshot ini ditenagai oleh sebagian dari kerja LLM paling maju Google yang digunakan hingga saat ini, termasuk model tujuan-umum baru yang disebut PaLM 2 dan Multitask Unified Model (MUM) yang Google gunakan untuk memahami berbagai jenis media.

Baca Juga: 6 Cerita Misteri Gunung Salak, Mitos Kerajaan Gaib Hingga Kerap Telan Korban Jiwa

Wajah baru itu pula yang diharapkan bisa mengatasi kelemahan Google selama ini jika berhadapan dengan pencarian menggunakan frase yang panjang. Kueri seperti "Tempat apa saja yang harus saya kunjungi di Paris pada minggu depan?" atau "Restoran terbaik di Tokyo ada di mana?" Kueri-kueri itu adalah pertanyaan yang sulit dijawab karena mereka tak terdiri dari satu pertanyaan.

Di sanalah Google berharap kepada AI generatif. "Bottleneck-nya adalah ketahuan apa yang saya sebut 'orkestrasi struktur'," kata Prabhakar Raghavan, Wakil Presiden Senior di Google yang mengawasi Search. Menurut Raghavan, sebagian besar data eksis di suatu tempat diinternet atau bahkan di dalam Google, tapi menyusunnya menjadi satu jawaban yang koheren adalah pekerjaan sulit.

Baca Juga: 5 Tips Agar Pasangan Tetap Mencintaimu Meski Sudah Berhubungan Lama

"Orang ingin mengatakan, 'rencanakan untuk saya liburan selama tujuh hari'," kata Raghavan, “dan mereka meyakini jika jawaban yang diberikan AI pasti benar."

Syarat Gunakan AI Snapshot di Pencarian Google

Harus dicatat, untuk mendapatkan akses ke AI snapsfot, pengguna harus masuk ke fitur baru yang disebut Search Generative Experience (SGE). Ini adalah bagian dari sesuatu yang juga baru dan disebut sebagai Search Labs.

Tidak seluruh pencarian akan memicu jawaban menggunakan AI. Sebaliknya, AI snapshot hanya muncul ketika algoritma Google berpikir dia akan lebih berguna dibandingkan hasil pencarian standar. Itu sebabnya, subyek-subyek yang sensitif seperti kesehatan dan keuangan saat ini diatur Google untuk menghindari interferensi AI.

Baca Juga: Putu Gede Resmi Berpisah dengan Bhayangkara FC, Join Persib Bandung?

SGE diakui Google masih tahap eksperimen, tapi ditegaskan pula akan menjadi perubahan jangka panjang yang mendasar kepada cara pencarian orang-orang. Sekalipun kecil dibandingkan redesain Bing atau bahkan ChatGPT, SGE dipandang menjadi langkah pertama Google dalam memikirkan ulang bagaimana miliaran orang mencari informasi secara online--dan bagaimana Google mencari uang.

Satu diantara eksperimen yang diakui masih terus dikembangkan oleh insinyur dan desainer Google adalah menempatkan iklan ke dalam AI snapshot. Dari demo yang ditunjukkan Reid memang tak ada iklan yang ikut ditampilkan alias belum ada fungsi monetisasi yang berjalan.

Sumber: Tempo.co (The Verge)

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)