Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia

Kamis 04 Mei 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi. Bayi Menangis | Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia (Sumber : pixabay.com/@StockSnap)

Ilustrasi. Bayi Menangis | Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia (Sumber : pixabay.com/@StockSnap)

SUKABUMIUPDATE.com - Aplikasi Madsaz adalah salah satu karya inovatif yang berguna untuk menerjemahkan tangisan bayi. Aplikasi penerjemah tangisan bayi ini diciptakan oleh para akademisi Indonesia.

Pencipta Aplikasi Madsaz itu adalah Medhanita Dewi Renanti yang dibantu oleh Agus Buono, Wisnu Ananta Kusuma, Karlisa Priandana, dan Sony Hartono Wijaya. Adapun Medhanita Dewi Renanti adalah Dosen Manajemen Informatika Sekolah Vokasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.

Interface Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di IndonesiaInterface Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia

Aplikasi Madsaz merupakan otomatisasi dari Dunstan Baby Language yang dapat memberikan informasi terkait kesehatan bayi, dilansir via indohcf-award.com. Tangisan bayi versi Dunstan Baby Language bersifat universal, meskipun berbeda negara, suku bangsa dan bahasa.

Baca Juga: 31 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya, Salah Satunya Caang Bulan Opat Welas

Keren! Aplikasi penerjemah tangisan bayiMadsaz” adalah aplikasi pertama di Indonesia. Madsaz digunakan untuk menerjemahkan tangisan bayi di rentang usia 0-3 bulan dengan tingkat akurasi 94%.

Madsaz 1.0: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di IndonesiaMadsaz 1.0: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia

Beberapa alasan mengapa Aplikasi Madsaz diciptakan yaitu:

  • Masih jarangnya produk kepakaran tertentu yang digunakan untuk menentukan arti tangis bayi, sehingga orang tua masih sulit mengakses informasi tersebut.
  • Masih banyak pasangan muda terutama ibu yang belum mengetahui arti tangisan bayinya sendiri, sehingga orang tua bisa stres ketika bayinya menangis dengan kencang.
  • Belum ada software berbasis android yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi arti tangis bayi versi Dunstan Baby Language.

Baca Juga: 39 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya, "Dibere Sabuku Menta Sajeungkal"

Sementara itu, untuk metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam Madsaz: Aplikasi penerjemah tangisan bayi adalah Extreme Programming.

Interface Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di IndonesiaInterface Madsaz: Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Pertama di Indonesia

Proses pembuatan aplikasi ini menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficients untuk ekstraksi ciri dan codebook dalam pengenalan pola suara bayi. Pembentukan codebook berasal dari hasil clustering semua data tangis bayi dengan menggunakan k-means clustering.

Sumber: indohcf-award.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa