SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian masyarakat telah ada yang melakukan mudik lebaran 2023 lebih dulu dengan tujuan untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas.
Saat mudik, selain kepadatan arus lalu lintas, ada hal lain yang tak kalah penting untuk selalu dipantau yaitu soal cuaca.
Kondisi cuaca di daerah yang akan dilalui ketika mudik perlu dipantau agar kita lebih mempersiapkan diri dengan kondisi cuaca yang kemungkinan akan terjadi nantinya.
Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dikabarkan telah menyiapkan aplikasi untuk memantau cuaca selama mudik Lebaran 2023, dengan harapan masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman.
Melansir dari Akurat.co, masyarakat dapat mengakses situs web resmi yang diluncurkan BMKG untuk pantauan selama mudik di publik.bmkg.go.id/cuaca-mudik/.
Pemudik bisa memantau cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik bahkan dengan menggunakan smartphone agar bisa lebih mempersiapkan segala sesuatu serta agar lebih berhati-hati saat di perjalanan.
Pantauan prakiraan berbasis dampak hingga skala kecamatan yang merupakan sinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dinamakan Signature BMKG.
Masyarakat bisa mengakses pantauan cuaca baik darat, laut, maupun udara pada situs tersebut.
Bagi pemudik yang menempuh jalur udara bisa mengakses BMKG SIAM dan INA-WIS BMKG bagi yang ingin memantau prakiraan cuaca di jalur laut.
Adapun pantauan yang dilaporkan oleh BMKG hingga Minggu pukul 13.00-19.00 masih relatif aman karena di jalur darat, kondisi cuaca di Pulau Jawa relatif cerah hingga berawan.
Lalu, pantauan yang dilaporkan BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir pada jalur mudik diperkirakan terjadi di Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Jalur Laut
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Utara-Timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot, sedangkan Indonesia bagian Selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
BMKG Ingatkan Oleskan Sunscreen SPF 30
Hal peringatan ini didasarkan pada Indeks UV atau angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia.
Sinar UV dengan level berbahaya risiko tinggi ditandai dengan warna orange, berlangsung pada pukul 10.00 WIB di kawasan Indonesia Barat.
Di waktu hampir bersamaan, sebagian wilayah di Indonesia bagian Tengah mulai didominasi dengan level berbahaya risiko sangat tinggi (warna merah) atau bahkan level bahaya ekstrem yang ditandai dengan warna ungu.
Pada sinar UV level merah, orang yang terpapar matahari tanpa pelindung sangat rentan dengan kerusakan pada kulit dan mata. Kulit dan mata bisa rusak atau terbakar dengan cepat.
Sementara, pada sinar UV level ungu, tingkat bahayanya sangat ekstrim bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung.
Beranjak ke pukul 11.00 WIB, warna merah dan ungu terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Situasi itu diprediksi terjadi sampai pukul 12.00 WIB.
Tetapi, kondisi sinar UV masih belum lepas dari level risiko bahaya tinggi dan sedang hingga pukul 16.00 WIB.
Untuk itu BMKG menghimbau masyarakat agar rajin mengoles sunscreen dengan SPF minimal 30.
Saran BMKG Hadapi Situasi Sinar UV Level Ekstrem
Masyarakat diminta untuk meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga 16.00 WIB.
Sebisa mungkin masyarakat tetap berada di tempat teduh pada saat matahari terik di siang hari. Hindari melewati permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, karena akan meningkatkan paparan UV.
Jangan lupa untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV saat berada di luar ruangan.
Sinar UV merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.
Disarankan untuk oleskan sunscreen SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
Sumber: Akurat.co