SUKABUMIUPDATE.com - LinkedIn menjadi salah satu cara yang banyak digunakan orang saat mencari sebuah pekerjaan.
Platform tersebut akan memudahkan orang dalam mencari dan melamar sebuah pekerjaan maupun bagi perusahaan saat mencari calon karyawan.
Namun perlu diingat, Anda harus memaksimalkan kaliber pada profil LinkedIn. Lantas, bagaimana cara membuat profil LinkedIn menarik, ya?
Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh yang Wajib Kamu Perhatikan Saat Tes Wawancara Kerja
Dilansir dari Tempo.co, merujuk laman Forbes, peran LinkedIn dalam proses perekrutan tenaga kerja sangat besar. Persaingan pencari kerja juga cukup kompetitif sehingga banyak orang mempercantik profilnya.
Menurut ahli, ada beberapa rahasia agar profil LinkedIn Anda bisa bersaing di pasar kerja. Apa saja? Yuk, simak informasi berikut ini.
1. Profil Seputar Sasaran Karier
Entah Anda merupakan orang yang senang membuat resolusi atau tidak, Anda harus selalu memiliki tujuan karier untuk masa depan. Setelah Anda menetapkan tujuan karier Anda, gunakan hal ini untuk melakukan perubahan pada profil LinkedIn Anda.
Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu
Susun sasaran karier Anda dengan jelas sehingga dapat memberi perekrut pesan tentang apa yang Anda tawarkan dalam pekerjaan.
Untuk membuat sasaran karier ini, Anda dapat menggunakan beberapa pertanyan, seperti keterampilan apa yang dikuasai untuk menunjang pekerjaan dan bagaimana Anda melihat diri Anda setahun yang lalu.
Selain itu, gunakan juga pertanyaan tentang perusahaan impian Anda agar perekrut mengetahui tujuan kerja yang Anda miliki.
Baca Juga: Pikat Turis Timur Tengah, Karang Kontol Sukabumi Diserbu Wisatawan saat Libur Imlek
2. Detail Profil
Profil LinkedIn yang kaku akan membuat perekrut kurang percaya bahwa seseorang akan bekerja dengan standar yang tinggi di tempat kerja.
Jika dalam kehidupan sosial kita kerap mendengar bahwa estetika itu penting, maka hal ini juga berlaku di pasar kerja. Luangkanlah waktu untuk memastikan profil LinkedIn Anda sudah sesuai.
Salah satu hal yang dapat Anda ubah adalah gambar profil. Pilihlah gambar profil yang menarik dan menggunakan pakaian yang kasual.
Baca Juga: Produk Aman Diawasi OJK, Ini Daftar Kantor Cabang dan Kas BPR Sukabumi
Selain itu, untuk latar belakang hindari menunjukkan jabatan di bawah nama profil Anda. Pastikan juga bio Anda ditulis dengan menggunakan kata ganti orang pertama atau ‘saya’. Tambahkan juga prestasi yang Anda miliki serta pengalaman kerja, dan penghargaan jika ada.
3. Nilai ulang kata kunci Anda
Kata kunci merupakan strategi utama dalam profil LinkedIn. Jika Anda memiliki profil dengan estetika yang tinggi, namun tidak menampilkan kata kunci yang sesuai dengan pekerjaan impian, Anda akan kehilangan kesempatan.
Perekrut yang mencari pekerjaan melalui LinkedIn biasanya sering menyaring kandidat dengan memasukkan kata kunci yang berhubungan dengan posisi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Usai Baca Al Quran, Ricky Rizal Akhirnya Jujur Soal Kematian Brigadir J: Sangat Saya Sesali
4. Perluas Jaringan dengan Grup LinkedIn
Bergabunglah dengan lebih banyak grup LinkedIn dan perhatikan mana yang memiliki profesional serta pemikiran yang sama dengan Anda dalam hal positif.
Ada banyak grup LinkedIn yang terkait dengan hampir semua bidang pekerjaan dan topik pengembangan profesional, termasuk bagi para pencari kerja. Grup LinkedIn secara aktif akan memberikan koneksi dan peluang berharga untuk bidang pekerjaan Anda.
5. Menjadi Lebih Aktif dengan Creator Mode
Postingan, komentar, menyukai postingan, dan bagikan yang Anda lakukan di LinkedIn berperan dalam membentuk kesan manajer perekrutan terhadap Anda.
Baca Juga: Kocak! Teh Serena dan Irin Preman Pensiun 8 Tak Sengaja Pake Baju Samaan, Auto Suruh Ganti
Intinya adalah tentang personal brand yang Anda miliki. Jika beberapa orang berpikir lebih baik untuk tidak meninggalkan jejak aktivitas, pemikiran ini justru merugikan.
Karena, kurangnya keterlibatan di LinkedIn dinilai sebagai kurangnya minat dalam pengembangan profesional. Itulah lima rahasia profil LinkedIn yang dipercaya bisa bersaing di pasar kerja.
Sumber: Tempo.co/Raden Putri